LMND: Gerakan 1000 Lembar Memperingati Mey Day

Oleh: Saifullah

Departemen Pengembangan Organisasi-Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi

Opini – Perjalanan sejarah mey day adalah perjalan yang cukup panjang di simak. Hari buruh lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas yaitu kelas Pekerja, Petani untuk meraih kendali ekonomi-politik hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis pada ekonomi politik negara-negara kapitalis di Eropa terutama amerika serikat (AS).

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806. Pemogokan ini membawa pengorganisirnya kemeja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19-20 jam seharinnya (Pembebasan;2000)

Perjuangan Buruh Masa Orde Baru

Perjuangan kelas pekerja adalah sejarah perjuangan pembebasan kelas di belahan dunia. Di Indonesia sendiri peringatan hari buruh sudah di mulai sejak 96 tahun silam, pertama kalinnya di Surabaya. Meski perayaan Hari Buruh pada 1 Mei 1918 di dominasi oleh orang-orang Eropa, namun peringatan Hari Buruh pada masa itu pertama di lakukan di Indonesia dan bahkan di Asia. Perayaan hari buruh bukan saja di peringati oleh orang-orang komunis tapi juga di peringati oleh orang-orang non-komunis seperti Tjokrominoto di wakili oleh muritnya Soekarno yang naik kepodium berpidato mewakili Sarekat Islam.

Sejak rezim orde baru menghapus peringatan Hari Buruh dan mencabut perayaan hari libur 1 Mei sesuai Keputusan Presiden Nomor 251 Tahun 1967 Tentang Hari Libur. Semasa Soeharto kegiatan peringatan Hari Buruh di anggap kegiatan yang subversif karena Mey Day selalu di konotasikan dengan ideologi komunis. Tapi, hal yang perlu diperhatikan adalah upaya orde baru terhadap penyingkiran perjuangan buruh sebagai kekuatan politik yang akan menghancurkan kekuasaannya.

Tahun 2003 masa pemerintah transisi Mega Wati Soekarno Putri kembali mengesahkan UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan. Undang-undang ini menimbulkan berbagai macam kontravesial di kalangan buruh tentang Pemutusan Hubungan Kerja, Outcorsing, Upah lembur dll.

Penguasaan kapitalisme industry terhadap tenaga kerja Indonesia telah memberikan dampak negatif terhadap kehidupan rakyat sampai saat ini.

Gerakan 1000 Lembar Peringati Mey Day

Paska runtuhnya kekuasaan Orde Baru 1988, pintu Demokrasi telah terbuka luas bagi gerakan buruh dan mahasiswa. Gerakan buruh, selama 32 tahun di bawah pemerintah Orde Baru di anggap suversif sampai saat ini. Dan lebih fatal lagi penyakit suversif itu dalam kalangan intelektual sekarang ini khomunis Phobi kata Bung Karno.

Karena itu LMND, dengan aksi Gerakan 1000 Lembar memperingati Hari Buruh Sedunia (mey day), Aksi Gerakan 1000 lembar ini di fokuskan pada Universitas Indonesia, dengan Isu MEA 2015, Pendidikan di Indonesia dan Trisakti.

MEA 2015 di tandai terintegrasinya ASEAN ke dalam era baru dengan bebasnya alur perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan pekerja trampil. Hal lain pandangan LMND, terkait dengan Pendidikan di setiap Negara ASEAN akan mengarah pada ideology pasar, sebgai kosekuwensi dari kebijakan ekonomi kawasan yang berpihak pada kapitalisme.

LMND, dalam Gerakan 1000 Lembar memandang, Mae 2015 Pendidikan di rendahkan posisinya hannya sebagai instrument elvansi untuk medapat pekerjaan yang lebih baik, dan sejatinnya pendidikan di Indonesia telah mengarah pada tujuan tersebut dimana UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan di Indonesia sejatinnya sudah ber-ideologi pasar. Pendidikan saat ini menjadi instrumen Negara dalam penyediaan tenaga kerja murahan yang berkorelasi dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang tunduk pada kapitalisme global.

Terima Kasih..!!

Selamat Hari Buruh Sedunia

Ilustrasi buruh di Indonesia
Ilustrasi buruh di Indonesiap

 

suprapto

Read Previous

Gubernur Kepri Serahkan Rp80 Miliar Untuk Pilkada

Read Next

LSKP2K Ajak Masyarakat Perbatasan Bangun Sinergitas