Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang, Riono akan segera menyampaikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdaganggan Koperasi KUKM untuk mengecek ke lapangan, terkait gas 3 kg sering kosong di agen dan kios yang dikeluhan para ibu rumah tangga.
“Saya akan sampaikan kepada Disperidag KUKM untuk segera mengecek kelapangan tempat penjualan gas elpiji 3 kg yang sering mengalami kekosongan,” kata Riono, Kamis (8/1).
Dikatakan Riono, untuk gas elpiji 3 kg yang disubsidi pemerintah untuk masyarakat, seharusnya tidak terjadi kekosongan.
“Kalau memang terjadi kekosongan, maka Disperindag harus mengecek dan mencari tahu ke agen tempat penjualan gas,” ujarnya.
Seperti yang disampaikan Dewi, salah seorang ibu rumah tangga di Perumahan Ganet Tanjungpinang, gas elpiji ukuran 3 kg yang dijual agen dan kios di perumahannya sering mengalami kekosongan atau habis, sehingga ia tidak mendapatkan gas tersebut.
“Sudah berapa tempat yang saya cari, mulai di sekitar Ganet sampai ke Perumahan Bukit Raya, Rabu dan Kamis, tidak ada satupun gas 3 kg dan jawaban penjual gas mulai dari agen hingga kiospun kosong. Padahal saya hanya untuk masak sehari -hari,” kata ibu rumah tangga ini.
Malahan, ia pernah melihat salah seorang yang membawa sepeda motor maupun mobil membeli gas 3 kg tersebut lebih dari satu tabung.
“Kadang – kadang pas kita beli, ternyata gasnya sudah habis, ya tak dapat. Padahal kita beli meskipun harga jualnya mulai dari Rp18 – Rp22 ribu. Kemana kita harus mengadu kalau sudah terjadi seperti ini. Saya berharap kepada pemerintah harus mengecek ke lapangan kenapa gas datang langsung habis,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi KUKM Kota Tanjungpinang, Wankamar saat dihubungi mengatakan, gas elpiji 3 kg sempat kosong waktu libur natal dan tahun baru.
“Memang pada Natal dan Tahun Baru kemarin sempat kosong gas tersebut. Tapi yang jelas kita cek ke lapangan dan menegur yang manaikan harga gas tersebut,” katanya. (AFRIZAL)
