Bintan, IsuKepri.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tanjungpinang – Bintan mengancam akan turun kejalan untuk melakukan aksi atas aktivitas tambang pasir ilegal yang ada di Galang Batang Kecamatan Gunung Kijang.
Pasalnya, saat ini penambangan pasir yang tidak berizin itu makin marak dan sangat meresahkan. Tidak sedikit persoalan sosial dan pertikaian yang terjadi akibat dari tambang pasir ilegal tersebut.
“Kita minta Satpol PP Bintan tegas untuk menindak para penambang pasir yang beroperasi tanpa mengantongi izin dari pemerintah daerah,” tegas Ketua Majelis Pembina (Mabincab) PMII Cabang Tanjungpinang – Bintan, Heryanto, Selasa (13/1) di Kijang.
Menurut Heryanto, maraknya penambangan pasir ilegal di Galang Batang itu akibat ketidaktegasan aparat dalam melakukan penindakan.
Bahkan, kata Heryanto, ada dugaan tambang pasir ilegal itu dibeking oleh oknum aparat sehingga sulit dikakukan penertiban.
“Akhir Desember 2014 kemarin katanya Satpol PP akan menuntaskan semua dan menutup tambang pasir ilegal tersebut. Tapi nyatanya, hingga kini makin marak,” tegas Heryanto.
Sementara itu, Ketua PC PMII Tanjungpinang – Bintan, Wawan Andika menegaskan, agar pemerintah daerah segera membentuk tim terpadu untuk menertibkan tambang pasir ilegal itu.
“Masa penambangan ilegal itu dibiarkan saja, dimana wibawa pemda,” ujarnya.
Terpisah, Kasatpol PP Bintan, Hanafi saat dikonfirmasi www.isukepri.com mengaku sudah melakukan penertiban terhadap penambangan pasir ilegal itu. Namun masih mendapatkan kendala di lapangan.
“Kalau kita ke lapangan mereka berhenti, saat itu juga tak ada mereka beraktifitas lagi,” ujarnya.
Disinggung aktifitas tambang pasir ilegal tersebut diduga dibekingi oleh oknum Satpol PP, Hanafi berdalih sulit untuk dibuktikan.
“Kalau soal itu sulit kita buktikan, apakah ada anggota saya yang membeking tambang pasir ilegal itu,” imbuhnya.
Hanafi mendukung sepenuhnya aksi yang akan dilakukan oleh mahasiswa dari PMII.
“Aksi mahasiswa itu memberikan dukungan terhadap kinerja Satpol PP dalam menertibkan para penambang pasir ilegal tersebut,” ucapnya. (RAMDAN)
