Cegah Ebola, KKP Gelar Simulasi

Batam, IsuKepri.com – Guna mencegah penyakit ebola masuk ke Indonesia, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam menggelar simulasi penanggulangan penyakit ebola di pintu masuk negara. Dalam simulasi public health emergency of international concern untuk virus ebola ini juga, sebuah kapal MV Emerald Sea yang merapat di dermaga selatan pelabuhan khusus PT McDermott pada Selasa (9/12) pukul 10.05 WIB, seorang kru di kapal tersebut diduga terjangkit penyakit ebola.

Hal itu diketahui setelah kapten kapal MV Emerald Sea, Richard melaporkan kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), jika ada kru – nya mengalami demam selama dua hari terakhir. Dugaan ini juga, karena diinformasikan bahwa kapal tersebut diketahui baru berlayar dari Liberia, Pesisir Barat Afrika yang merupakan asal penyebaran virus ebola tersebut.
Setelah mendapat laporan, tim KKP segera melakukan rapat koordinasi, dan diputuskan untuk mengaktifkan posko KLB. Tim Gerak Cepat (TGC) pun langsung diturunkan ke lokasi sandar kapal.

Unit rapid health assessment (RHA) yang terdiri dari tenaga medis dan sanitarian dikirim ke atas kapal untuk mengkonfirmasi keadaan. Saat naik ke atas kapal, unit RHA ini menggunakan alat pelindung diri lengkap, untuk memastikan tidak ada celah bagi cairan dari terduga ebola yang masuk ke tubuh petugas.

Sementara unit RHA melakukan pemeriksaan vital awal diatas kapal, unit lain di TGC mempersiapkan keperluan sesuai tugasnya. Seperti unit tenda yang mendirikan tenda isolasi di sekitar dermaga. Tenda isolasi ini didesain khusus untuk meminimalisir penularan virus penyakit ke lingkungan.

Setelah tenda berdiri, unit rujukan dan evakuasi medis pun bersiap. Pria berusia 41 tahun yang diduga terserang penyakit ebola ini kemudian dibawa turun ke kapal milik KPLP. Suspect ebola ini dibawa dengan tandu atau brankar yang didesain tertutup seperti inkubator.

Tim evakuasi medis kemudian menjemput suspect ebola dengan menggunakan ambulans khusus penyakit menular. Pria tersebut kemudian dibawa ke tenda isolasi. Di sana ia mendapat pemeriksaan dan penanganan medis awal. Setelah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan, suspect ebola ini langsung dibawa ke rumah sakit.

Selain mengamankan suspect, unit RHA juga melakukan pembersihan dengan menyemprotkan cairan desinfeksi ke seluruh bagian kapal. Termasuk melakukan pemeriksaan tanda vital sederhana terhadap seluruh kru kapal.

Setelah melalui semua proses, petugas KKP yang turut serta dalam aksi penanggulangan ini kemudian didesinfeksi. Dan simulasi ini pun berakhir menjelang tengah hari.

Simulasi ini juga dihadiri perwakilan KKP Tanjungpinang, Tanjungbalai Karimun, Lhokseumawe, Kendari, Palangkaraya, Banten, Sorong, Manado, Palembang, dan Semarang.

Ketua TGC KKP Batam, Abdul Salam mengatakan simulasi ini diselenggarakan untuk memeperkuat core capacity dalam rangka pelaksanaan implementasi International Health Regulation (IHR) 2005.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke – 50. Sebelumnya telah didahului dengan sosialisasi dan penyusunan rencana kontijensi,” ujarnya.

Kasubdit Karantina Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Zamhir Setiawan mengatakan, akhir – akhir ini banyak sekali penyakit baru, atau penyakit lama yang endemi kemudian menyebar ke daerah lain. Seperti ebola yang sudah lama ada di Afrika tapi berkembang dengan sangat cepat dengan angka kematian tinggi.

‪”Selain ebola banyak penyakit muncul seperti mers – cov, H5N1, dan sebagainya. Semua negara harus mampu melakukan deteksi dini dan respon terhadap penyebaran penyakit antar negara ini. IHR 2005 merupakan suatu regulasi hasil kesepakatan negara di dunia dalam rangka meningkatkan kewaspadaan negara. Salah satu bentuk kesiapsiagaan yang dtuntut IHR 2005 adalah simulasi hari ini. Sehingga diharapkan ketika terjadi, kita sudah siap untuk melakukan antisipasi dan pengendaliannya,” papar Zamhir.

Presiden Direktur McDermott, Ray Reagan mengaku sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Ia menganggap penting kegiatan ini karena secara pribadi pernah berkunjung ke Afrika. Ia akui di sana memang banyak penyebaran penyakit.

‪”Beruntungnya saya meninggalkan Afrika sebelum ebola menyebar. Simulasi ini penting supaya virus ini tidak menyebar di Indonesia,” katanya.

Hal senada diungkapkan Wakil Walikota Batam, Rudi. Menurutnya berbagai penyakit menular harus dihilangkan dari Batam. Karena bila sampai timbul bisa mengancam dunia investasi.

‪”Batam dibangun sebagai kota industri, tenaga kerjanya banyak. Bila ebola masuk, investasi bisa pergi dari Batam. Ini jadi masalah. Penyakit menular harus dihilangkan dari Batam. Saya titipkan ke menteri, diharapkan bisa membantu penduduk Batam. Kami harap Batam mendapat prioritas khusus dalam hal kesehatan,” ujar Rudi. (AJANG NURDIN)

Alpian Tanjung

Read Previous

Mogok Nasional, Buruh Minta Revisi UU Ketenagakerjaan

Read Next

Pemko Tanjungpinang Dapat Penghargaan Dari Menpan