Batam, IsuKepri.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menyebutkan, Indonesia dinyatakan darurat narkoba, karena pengguna narkoba di Indonesia lebih kurang 4 persen atau setara dengan 4,2 juta warga Indonesia.
“Nah inilah upaya yang sedang dikerjakan. Gambaran ini semua, Indonesia merupakan terkuat narkoba. Peredaran itu banyak bersumber dari Malaysia, ada juga dari Timor – Timor lewat Papua Nugini. Secara umum, dari Malaysia melewati pelabuhan laut dan udara, disamping itu melalui perbatasan darat. Inilah kondisi narkotika nasional,” papar Kepala BNN RI, Anang Iskandar di Kantor BNP Kepri, Nongsa – Batam, Selasa (16/12).
Anang juga menyebutkan, peredaran narkotika selama ini cukup masif, khususnya pengedar, bandar narkoba yang ditahan dan masih menjalankan narkoba didalam penjara, dan termasuk mereka yang dihukum mati, masih saja mengendalikan bisnisnya didalam penjara.
Kondisi Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, karena negara dijadikan oleh bandar dan pengedar sebagai pasar bisnis terbesar ASEAN, ujarnya.
Akan hal itu, kata dia, ini merupakan darurat narkoba untuk Indonesia, maka harus segera dihentikan jaringan tersebut dan jangan sampai bertambah. Sedangkan, untuk pengguna narkoba harus direhabilitasi agar disembuhkan, karena pada dasarnya mereka sakit.
Selain itu, upaya pemerintah melalui BNN dan lembaga terkait sedang berupaya melaksanakan tindakan pencegahan agar Indonesia kedepan bebas narkoba.
“Langkah – langkah yang dilakukan pemerintah merehabilitasi pengguna yang jumlahnya sudah terlanjur besar, mencegah tidak bertambah, memberantas peredaran gelap narkotikanya, melakukan eksekusi terhadap mereka – mereka yang menerima pidana mati dan sudah ingkrah,” katanya. (AJANG NURDIN)
