Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sebagai agama mayoritas di Indonesia, tentunya umat Islam perlu terobosan baru dalam metode dakwah dan berdakwa dengan santun. Hal itu juga, disampaikan Ketua Pelaksana Dialog Keagamaan yang digelar Forum Pemberdayaan Pesantren (FPP) Kepulauan Riau, Cahya Sumirat, di Aula Pusat Informasi Haji (PIH) Tanjungpinang, Selasa (4/11).
Umat Islam sudah seharusnya menyadari akan bahaya laten konflik – konflik horizontal di tengah – tengah masyarakat dan memberikan pencegahan akan usaha – usaha melemahkan eksistensi negara, ucap Cahya.
Tentunya, kata dia, dalam menyebarkan ajaran Islam melalui dakwah di Indonesia diperlukan toleransi dan menghargai kearifan lokal di seluruh daerah di Indonesia.
Sudah saatnya paham – paham radikalisme harus diredusir seminim mungkin oleh umat Islam dan menggantinya dengan dakwah secara damai dan santun. Da’wah damai dan santun adalah solusinya sebagaimana yang telah dilakukan umat Islam terdahulu, katanya.
Oleh sebab itu, hal ini yang mendasari kegiatan dialog keagamaan dengan mengusung tema Tantangan Radikalisme Dalam Pengembangan Dakwah Yang Damai Ditengah Kehidupan Masyarakat Yang Bhineka Tunggal Ika ini dilaksanakan. (***)
activate javascript
