Batam, IsuKepri.com – Tuntutan akan Upah Minamal Kota (UMK) oleh para pekerja di Batam sudah sampai pada titik puncak kesabaran dari para pekerja yang tergabung atas berbagai kelompok serikat pekerja. Rabu 12 November 2014 (Besok) merupakan hari yang sudah sangat dinantikan oleh para pekerja yang menuntut akan kejelasan angka dalam UMK dari Walikota Batam, Ahmad Dahlan. Hal ini juga, diungkapkan Suprapto selaku Panglima Garda Metal FSPMI Batam.
Suprapto mengatakan, pihaknya (Pekerja) akan kembali turun dan mendesak Walikota Batam untuk memutuskan angka UMK pada Rabu 12 November 2014 di kantor Pemerintah Kota Batam.
“Besok (Rabu) kami akan turun ke kantor Pemko Batam untuk menyuarakan kembali tuntutan akan upah kerja,” ujar Suprapto kepada www.isukepri.com melalui telepon selulernya, Selasa (11/11).
Ia mengatakan, tuntutan akan nilai UMK Rp3.221.000 dan penolakan turunnya upah kerja Rp2.1 juta pada tahun 2015 mendatang, merupakan tuntutan yang selalu disuarakan dalam beberapa bulan ini oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) maupun kelompok pekerja lainnya.
Suprapto menambahkan, dalam aksi yang akan berlangsung besok (Rabu), menurunkan 25 ribu pekerja yang tergabung atas aliansi pekerja, bukan hanya FSPMI.
Sementara, saat dikonfirmasi melalui aksi mogok kerja yang berlangsung hari ini oleh sebagian pekerja di Batam, Suprapto mengatakan tidak tahu akan aksi yang dilakukan tersebut dan merupakan bukan bagian aksi tuntutan oleh kelompoknya.
“Mengenai aksi mogok kerja, saya tidak tahu karena bukan termasuk dalam aksi tuntutan kami,” paparnya.
Dalam aksi tuntutan yang menurunkan massa cukup besar tersebut, akan menjadi aksi puncak dikarenakan para pekerja akan menunggu Walikota Batam Ahmad Dahlan untuk memutuskan angka UMK tahun 2015.
“Kami (pekerja) besok akan menunggu sampai Walikota memutuskan angka, sampai sore bila perlu,” ujarnya. (SUTIADI MARTONO)
