Listrik Sering Padam, Pemko Tanjungpinang Datangi PLN

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Staf ahli Pemerintahan Kota Tanjungpinang, Max Wanizar bersama para asisten di Pemerintah Kota Tanjungpinang, mendatangi Persuhaan Listrik Negara (PLN) Tanjungpinang, untuk menayakan kondisi listrik Tanjungpinang –Bintan yang semakin parah beberapa hari ini. Hal itu juga, membuat masayarakat mengeluhkan tentang pemadaman listrik tanpa pemberitahuan sebelumnya.

“Melihat kondisi listrik yang semakin parah, maka itu kami mendatangi PLN Tanjungpinang untuk meminta kejelasan apa permasalahan sebenarnya. Karena pemadaman listrik yang dilakukan PLN saat ini bukan sekali saja, malahan dalam sehari  hampir 3 kali, sehingga masyarakat banyak yang menelpon Walikota dan saya diperintahkan Pak Walikota untuk menanyakan kepada GM PLN, menurut bapak apa alasanya,” kata Max, Senin (3/11) di kantor PLN Tanjungpinang.

Max menambahkan, hari ini PLN harus jelas menyampaikan kepada masayarakat Tanjungpinang. “Kalau saya bisa memakluminya, kalau masayarakat mana bisa kita mengatasinya kalau mereka sedang kesal,” kata Max.

Akan hal itu, General Manager (GM) PLN Tanjungpinang, Mahjudin menjelasakan, pemadaman listrik yang terjadi karena kemarin terjadi gangguan jaringan akibat hujan angin dan menyebabkan system black out. Akibat gangguan tersebut, menyebabkan kerusakan pada kedua unit PLTU galang batang, sehingga devisit sd 18 MW. Sedangkan Untuk jadwal padam yang biasa dibuat hanya untuk mengakomodir 10 MW, hal ini membuat pemadaman tidak bisa lagi mengikuti jadwal seperti biasa.

“Saat beban puncak mencapai 48 MW, daya yang tersedia hanya sekitar 30 MW, hingga lebih dari sepertiga daya yang hilang. Akibatnya, dalam sehari pemadaman bergilir terjadi sampai dua kali. Bahkan, sekali padam, bisa sampai 2 hingga 3 jam,” kata Mahjudin.

Selain itu, kata dia, perbaikan terus dilakukan pihaknya untuk mengatasi listrik yang ada di Tanjungpinang – Bintan. “Saat ini kita terus memperbaiki kerusakan mesin di Galang Batang tersebut. Tapi mudah – mudahan kondisi listrik akan teratasi setelah proyek interkoneksi listrik sekitar 50 MW Batam ke Bintan terwujud pada 2015 nanti,” katanya.

Sementara saat ditanyakan kepada pihak PLN Tanjungpinang, dari informasi yang diperoleh dan beredar di masyarakat, pemadaman listrik ini ada yang menuding dan menduga PLN sengaja mematikan aliran listrik untuk menghemat bahan bakar dan juga karena sengaja.

Pertanyaan itu timbul di masyarakat, karena ada salah seorang warga Tanjungpinang megeluhkan dan namanya tak mau disebutkan merasa kecewa, karena TV yang dibelinya sekitar 6  bulan lalu rusak akibat mati lampu.

“Baru sekitar 6 bukan saya beli, sudah rusak gara – gara listrik tiba – tiba mati,” katanya.

Kemudian Mahjudin menjawab pemadaman listrik terjadi karena cuaca buruk, kondisi alam. Seperti hujan petir, ranting pohon patah dan binatang.

Memang puncaknya pada hari Jumat lalu terjadi gangguan jaringan akibat hujan angin dan menyebabkan sistem blackout yang menyebabkan terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.

Namun saat ditanyakan media ini kepada GM PLN Tanjungpinang, kalau untuk black out itu pemadaman biasanya tidak sampai sekitar 2 – 3 jam, kenapa terlalu lama pemadaman listrik yang terjadi di Tanjungpinang.

Mahjudin jawab, sekarang PLN Tanjungpinang untuk menghidupkan listrik Tanjungpinang – Bintan menggunakan PLTU bukan PLTD.

“Penerangan listrik saat ini memaki PLTU, maka itu agak lama hidupnya, karena pembakarannya memakai batu bara dan juga menghemat biaya. Kalau PLTD memang cepat hidupnya, namun ia menggunakan bahan bakar solar dan biayanya sangat tinggi. Maka itu black out terjadi pemadamannya agak lama,” paparnya. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Pematokan Kampung Tua Dilakukan Bertahap Hingga 2016

Read Next

BP Batam Dinilai Kurang Pengawasan Terhadap Bukit Klara