Tanjungpinang, IsuKepri.com – Atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi belum lama ini, sebanyak 400 sopir angkot yang tergabung dalam Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Tanjungpinang, melakukan stop operasi di Lapangan Pamedan A Yani Tanungpinang, Rabu (19/11). Selain mogok operasional, para sopir juga menuntut 3 poin kepada pemerintah terkait kenaikan BBM tersebut.
“Ada 3 poin yang kami tuntut atas kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah. Pertama kami dari Organda diberikan subsidi khusus untuk kenaikan tarif dan hanya meminta sekitar 25 persen. Sedangkan untuk di pusat hanya 30 persen akan dinaikan,” kata Ketua Organda Kota Tanjungpinang, Elvi Edison.
Ia juga meminta, agar pemerintah memberikan kartu BPJS Kesehatan kepada anggota Organda di Tanjungpinang. Terakhir, membuatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk anggota Organda Tanjungpinang dengan harga khusus.
“Kami hanya minta untuk membuat SIM dikembalikan ke harga dasar, begitu juga untuk memperpanjang SIM,” ujar Elvi.
Dikatakannya, aksi stop operasi yang dilakukan transportasi anggota Organda Tanjungpinang selama 4 jam ini dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB ini, diharapkan pemerintah dan pihak kepolisian agar memperhatikan permintaan dari Organda.
“Kami sangat berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah berkerjasama membantu kami dalam melakukan aksi stop operasi dengan damai dan juga permintaan kami supaya dipenuhui,” katanya.
Sementara dalam aksi tersebut, selain hadir pihak kepolisian, juga di saksikan oleh kepala dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang, Wan Samsi.
Wan Samsi mengatakan, aksi stop operasi tuntutan yang dilakukan Organda Tanjungpinang akan dipertimbangkan dan menyampaikan kepada Walikota Tanjungpinang.
“Tapi sebelumnya, kami akan rapat membahas bersama – sama, atas permintaan supaya anggota diberikan keanggotaan BPJS Kesehatan. Dan setelah dapat hasilnya, serta apabila disetujui oleh Walikota Tanjungpinang, maka nanti akan kita umumkan,” katanya. (AFRIZAL)
