Sekolah Sambil Kerja Demi Ekonomi Orang Tua

“Pelajar SMP Nyambi Kuli Bangunan”

Oleh : RAMDAN

Meski usia Gilang baru memasuki 14 tahun, pelajar yang masih duduk dibangku kelas III di SMP Negeri 10 Tanjungpinang ini, menyempatkan dirinya untuk bekerja demi membantu perekonomian orang tuanya. Remaja yang memiliki nama lengkap Gilang Mahendra ini juga, sejak SD hingga SMP selalu hidup sederhana. Maklum dia bukan tergolong dari keluarga yang mampu. Akan tetapi, keinginan ia untuk sekolah sangatlah tinggi.

Bahkan, anak pertama dari pasangan Indra Wanis dan Romlah ini, sejak ia menamatkan bangku sekolah dasar dan duduk di kelas I SMP sudah bisa mencari rezeki sendiri dengan bekerja sebagai kuli bangunan.

Meski demikian, Gilang dapat membagi waktu antara sekolah dengan bekerja. Dari pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB, merupakan waktu sekolahnya. Pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, Gilang mempergunakannya untuk membantu tukang di proyek pembangunan.

Akan tetapi, meski perekonomian keluarganya yang pas – pasan ini. Ternyata Gilang mempunyai cita – cita menjadi seorang prajurit TNI. Bagi dirinya, sekolah sambil kerja ini merupakan kesenangan tersendiri. Pasalnya, uang hasil dari jerih payahnya bekerja bisa digunakan untuk membantu ekonomi orang tuanya.

“Maklumlah mas, ayah saya hanya seorang buruh pelabuhan dan ibu saya kerja sebagai petugas kebersihan di jalan,” ujar Gilang saat ditemui media ini yang sedang bekerja di salah satu proyek perbaikan jalan di batu 8 atas Tanjungpinang.

Selain itu, ia juga mempunyai prinsip tersendiri dalam belajar sambil kerja ini merupakan sebagai pengalaman hidup untuk menuju keberhasilan. Kendati hidup dengan ekonomi pas – pasan, pantang baginya untuk mengeluh apalagi menyusahkan orang lain.

Remaja yang memiliki hobi olah raga sepak bola ini juga mengaku sangat senang bisa membantu pendapatan orang tuanya, meski bekerja sebagai pembantu tukang bangunan.

“Lumayanlah, dalam sebulan jika kerja terus bisa memperoleh uang Rp700 ribu sampai Rp1 juta. Uangnya sebagian saya tabung dan sebagian lagi dikasi ke ibu,” imbuhnya.

Mengenai waktu belajar, tambah Gilang, tak ada masalah baginya. Habis magrib, ia gunakan untuk mengulang pelajaran sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari gurunya di sekolah.

Menurut Gilang, waktu sangatlah berharga baginya, karena itu ia menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Bagi anak pertama dari enam bersaudara ini, sekolah sambil kerja bukanlah hina dan memalukan. Namun, justru dapat melatih mandiri.

“Pesan saya sebagai generasi muda, agar menjauhi narkoba karena masa depan kita masih panjang. Gunakanlah waktu sebaik mungkin untuk menuju kesuksesan,”ujarnya. (*)

Alpian Tanjung

Read Previous

Soerya Lantik Lima Anggota Komisi Informasi Kepri

Read Next

Wagub : Batam Tetap Aman Pasca Bentrok TNI – Polri