Masyarakat Sesalkan Kenaikan Gas Elpiji 12 Kg

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) berdasarkan keputusan pemerintah dan PT Pertamina (Persero). Hal itu mulai diresahkan dan turut disesalkan oleh masyarakat dari kalangan ibu rumah tangga dan pedagang makanan di Kota Tanjungpinang.

Seorang ibu rumah tangga, Rina mengaku kebingungan dengan kenaikan harga gas tersebut. Menurutnya, kenaikan harga gas elpiji non subsidi itu sangat sepihak dan tidak memikirkan nasib masyarakat, khususnya untuk masyarakat menengah ke bawah.

“Sangat – sangat disayangkan dan beratlah, soalnya yang ekonomi menengah kebawah. Kalau pakai yang besar 12 kg sekali ganti terasa sangat memberatkan. Kalau pakai yang kecil cepat abis. Namun kita berharap jangan naiklah,” katanya ketika ditemui www.isukepri.com saat belanja sayuran, Kamis (11/9).

Meski kenaikan harga tersebut memberatkan, namun ibu dua orang anak ini, tidak akan beralih ke tabung gas elpiji 3 kg. Jika dirinya beralih ke tabung gas elpiji subsidi tersebut, sambung dia, sama saja. Sebab, ukuran yang kecil hanya akan bertahan dalam hitungan beberapa hari.

“Ya paling sekitar 10 hari kalau memakai tabung 3 kg dan saya tak akan beralih, tapi kalau bisa atas nama masyarakat ekonomi kebawah, saya minta pemerintah jangan naikan,” ucapnya.

Begitu juga yang dirasakan oleh pedagang rumah makan kecil – kecilan, Yos mengaku sangat menyayangkan kenaikan harga gas elpiji tersebut.

“Kenaikan gas ini memang sangat berat, karena berdampak terhadap pelanggan. Tentunya berpengaruh terhadap harga yang lain. Berapa harga yang kita berikan kepada langganan kita yang biasa makan,” katanya.

Ia berharap, agar pemerintah mencari solusinya dan bagaimana memikirkan para pedagang kecil – kecilan khususnya di Tanjungpinang.

“Ya jelaslah, dampak kenaikan harga gas sangat berpengaruh terhadap pedagang,” ujarnya.

Kenaikan itu juga, telah mendapat restu dari pemerintah, PT Pertamina (Persero), akhirnya secara resmi menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) per 10 September 2014 sebesar Rp1.500 per kg, atau Rp18 ribu per tabung.

Seperti yang disampaikan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengumumkan, bahwa permintaan Pertamina atas kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg) sudah disetujui oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Hanung mengatakan, Pertamina telah memutuskan bahwa sejak 10 September 2014, pukul 00.00 WIB, harga elpiji non – subsidi ukuran 12 kg tersebut naik dari harga Rp92.000 menjadi Rp114.000 per tabung.

“Namun untuk harga di warung akan lebih mahal harganya, yakni Rp3.000 – Rp5.000. Harga di agen sekitar Rp114 ribu, namun jika di warung akan ada deviasi dan paling banyak Rp5.000,” ujar Hanung. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Masyarakat Miskin Tuntut BP Batam Terkait Pembebasan Lahan

Read Next

Maskur : Kinerja BPBD Tanjungpinang Perlu Dipertanyakan