ISIS Eksekusi 13 Ulama di Bulan Juni

Negara Islam Irak dan Suriah (ISI) mengeksekusi 13 ulama Sunni di Mosul pada Juni lalu. Pakar Kebebasan Beragama dari PBB, berpendapat, Hal itu sengaja dilakukan untuk membungkam suara-suara moderat di antara kalangan Sunni Irak, dan demi mendapatkan perhatian lebih.

“Di sini sebuah gerakan Sunni sedang mengeksekusi para pemimpin agama Sunni. Hal itu seharusnya membuat kita berpikir,” ujar Heiner Bielefeldt, pelapor khusus PBB tentang kebebasan beragama, seperti dikutip dari Washington Post.
Menurutnya, Ini merupakan kasus kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat mereka sendiri, terhadap para pemimpin agama dari kalangan Islam Sunni.

Salah satu ulama yang pertama kali dieksekusi di Mosul, menurut PBB, adalah seorang imam masjid, Muhammad al-Mansuri. Dia dieksekusi pada 12 Juni.
PBB mengatakan, itu terjadi karena ulama tersebut tak mau bersumpah setia kepada ISIS.

Sebelumnya, kelompok militan dari Irak itu, merilis sebuah video berdurasi 21 menit menampilkan, pemimpin ISIS Abu Bakar Baghdadi tengah berkhotbah dari mimbar yang biasa digunakan Mansuri.

PBB menambahkan, sebanyak 12 ulama Sunni lainnya dihukum mati pada 14 Juni.
Baghdadi telah menegaskan bahwa semua Muslim berutang kesetiaan kepada kekhalifahan Islam, yang telah ISIS deklarasikan. Kini semuanya berada di wilayah yang dikuasainya. Baghdadi juga menyebut dirinya sebagai Khalifah Ibrahim.

Seorang penduduk Mosul yang pernah bekerja di masjid, mengatakan, sekarang ISIS pun mendikte semua isi khotbah Jumat di kota tersebut.

sumber : republika.co.id

suprapto

Read Previous

Pegawai Pemko Tanjungpinang Jalin Silaturahim di Hari Pertama Kerja

Read Next

Benarkan ISIS Ingin Membangun Khilafah?