Nelayan Tuding TNI Bekingi Ekspolarasi Harta Karun

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Puluhan nelayan lintas daerah di Kepulauan Riau, menuding oknum TNI membekingi aktivitas eksplorasi barang antik yang dilakukan oleh neyalan luar di perairan Pulau Numbing. Bahkan para nelayan mengaku, kalau mereka diusir dan mendapat tembakan peringatan ketika akan melakukan pencarian barang antic tersebut.

“Kami nelayan Tanjungpinang, Numbing, Kelong, Batam, Dendun dan pulau lainnya akan melakukan pembubaran aktivitas pencarian barang antik dilaut tersebut. Kami dilarang, sementara nelayan asing dibiarkan, ada apa dengan semua ini,” papar La Ido kepada wartawan di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang, Selasa (1/7) siang saat berkumpul dengan puluhan nelayan lainnya.

La Ido mengatakan, sewaktu mereka akan melakukan penyelaman barang antik tersebut, ia dan kawan – kawan malah diusir oleh Patroli Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), KRI Kala Hitam No lambung 308. Sementara itu, KM Tiga Permata TG 933434 TS yang diduga kapal Vietnam dan berbendera Indoensia sewaktu melakukan penyelamanan dilindungi oleh KRI Hiu Macan 001.

“Kenapa orang luar dibiarkan bekerja, sementara nelayan lokal diusir, dan malah ditembaki. Kalau memang mahu adil, lakukan hal yang sama terhadap semuanya. Jangan dibeda – bedakan,” ujarnya.

Menurut dia, para nelayan lokal yang turun menyelam tersebut hanya empat jam. Sementara, nelayan asing yang dilindungi selama 24 jam.

Dalam pencarian itu, kebanyakan yang diselam adalah keramik, guci. Barang antik tersebut diperkirakan dari Dinasti Ming, karena ada cap tulisan Cina. Lokasinya dilaut di sekitar karang Haliputan Bintan Pesisir, dan diperkirakan sekitar 22 mil dari Pulau Numbing ke titik lokasi kapal karam tersebut, paparnya.

Ia juga memperkirakan, kapal yang tenggelam itu lebarnya sekitar 18 m dan panjangnya sekitar 60 meter, dan kapal tersebut terbuat dari kayu.

Bentuknya adalah kapal kayu, dan kapal itu sudah tidak berbentuk lagi,” ucapnya.

Selain itu, nelayan lainnya, Laeli menambahkan, sewaktu melakukan penyelaman di lokasi tersebut, mereka ditangkap oleh petugas patroli.

Meski kami dilepas, akan tetapi alat – alat selam kami dirampas. Seperti kompresor, selang dan mesin robin, katanya.

Terkait hal itu juga, mereka akan menyampaikan langsung kepada Gubernur Kepri, serta ke Lantamal IV Tanjungpinang.

“Karena, kami diusir, tetapi kenapa nelayan yang diduga dibekingi oknum dan nelayan asing melakukan pengambilan barang berharga dibiarkan saja. Kami yang pertama menemukan kapal cina itu. Rencana, kami akan menjumpai DPR terkait ini,” ucapnya.

Terpisah, Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI, Agus Heryana, belum memberikan tanggapan apapun ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat yang dikirim melalui telepon selulernya. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Polres Tanjungpinang Kembali Serahkan BAP Dedi Candra

Read Next

Wawako Buka Pesantren Ramadhan di Rutan Kelas I Tanjungpinang