FPP Kepri Ajak Masyarakat Wujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin

Batam, Isukepri.Com – Forum Pemberdayaan Pesantren (FPP) Kepulauan Riau bekerjasama dengan beberapa element organisasi menggelar dialog bersama para Pondok Pesantren, Mahasiswa, Organisasi Kepemudaan dan Masyarakat pada, Rabu (2/7) di Hotel PIH Kota Batam.

Acara cara ini terselenggara atas kerjasama FPP Kepri bekerjasama dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Tabloid Syi”‘ar Islam Kepri, Media Portal Isukepri.Com, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STT Ibnu Sina Batam.

Acara ini juga di hadiri oleh beberapa pemateri dari Kementrian Agama Kota Batam, M. Dirham,Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Kepri, H.M. Zaenuddin, M.Sc.,Ketua FPP Kepri, Rizaldi Siregar, MA dan Kasat Binmas Kapolresta Barelang,Kompol Firdaus

Ketua Pelaksana Kegiatan Dialog Keagamaan, Adri Wislawawan saat  ditemui Isukepri.Com mengatakan, Islam adalah sebagai sebuah aturan, mengatur kehidupan manusia agar tertib dan tetap berada dijalan yang lurus.

“Oleh karena itu Agama islam sebagai agama yang komprehensif dan universal terinternalisasi serta tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan dunia,” katanya, Rabu (2/7).

Adri menambahkan, Islam adalah rahmatan lil alamin, tidak mengajarkan dalam kehidupan untuk mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara, islam mengajarkan hidayah untuk merubah sesuatu,tidak dengan keras apalagi kasar.

“Radikalisme dalam hal ini adalah suatu paham yang menganggap kelompoknya paling benar dan mengingikan suatu perubahan secara drastis secara keras menjurus kasar bukan saja dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang politik,asosial dan budaya,” Ujarnya.

Menurut adri, Paham ini tentunya sangat bertentangan dengan ajaran agama islam, dimana kita dapatkan kelompok radikal ini apalagi yang mengatasnamakan agama memahami agama tidak secara kaffah dan terjebak dalam simbolisme agama.

“Riak-riak aliran radikal di kota Batam khususnya dan di Kepri umumnya memang sudah ada namun tidak terlalu masif, sehingga tujuan diadakannya seminar keagamaan dengan tema “‘mewujudkan islam rahmatan lil alamin, radikalisme hambat kemajuan bangsa”‘ adalah untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda, dan semua elemen masyarakat baik itu mahasiswa,remaja mesjid,pesantren dan lintas tokoh agama tentang paham yang menghambat kemajuan bangsa ini, dimana indikator kemajuan suatu bangsa dan negara adalah kesejahteraan yg merata, demokrasi yang sehat dan toleransi keberagaman yang kuat. Ketiga Indikator kemajuan bangsa ini tidak akan tercapai jika kita masih berkutat dengan chauvinisme kelompok masing-masing, dan ini tentunya akan menghambat kemajuan-kemajuan di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang terdiri dari kesatuan majemuk suku,ras dan agama,” katanya.

Pungkasnya, Oleh karena itu melalu seminar ini kami berharap dapat mengeliminir paham-paham yang tidak sesuai dengan esesnsi islam sebagai rahmatan lil alamin. (Cahya).

suprapto

Read Previous

Lis : Persiapan Pilpres 2014 Hampir Kelar

Read Next

Dishubkominfo Tanjungpinang Tutup Uturn di Sekitar Bazar Ramadhan