Demo, Direktur PLN Tanjungpinang Diminta Mundur

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Ratusan mahasiswa dan masyarakat Kota Tanjungpinang menggelar demo di halaman Kantor PLN Cabang Tanjungpinang, Senin (19/5) sekitar pukul 12.30 WIB. Dalam aksinya, para demonstran meminta Direktur Perusahaan Listik Negara (PLN) Cabang Tanjungpinang, untuk mundur dari jabatannya.

“Kami mahasiswa dan masyarakat Kota Tanjungpinang, meminta Direktur atau pimpinan cabang PLN Tanjungpinang, segera mundur dari jabatannya. Karena sudah tidak mampu menjalankan tugas yang telah diberikan. Yang benar, katakan benar dan yang salah katakan salah kepada masyarakat,” ujar anggota Jaringan Informasi Mahasiswa (JIM) Kepri, Candra saat orasinya di depan kantor cabang PLN Tanjungpinang.

Ia juga menyatakan sikap dan menyampaikan, tidak ada lagi pemadaman listrik di Kota Tanjungpinang dengan mendasar, bahwa ini sudah menjadi urusan pihak PLN. Karena alasan kerusakan mesin, rakyat terkena imbas atas kinerja dari PLN.

Kemudian katanya, pindahkan PLN wilayah yang berada di Pekanbaru ke Tanjungpinang, karena dengan beradanya PLN wilayah yang berada di Pekanbaru, membuat urusan adminitrasi menjadi lambat.

Dengan dibantunya PLN oleh anggaran APBN 10 turbin baru, seharusnya telah mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Tanjungpinang. Belum lagi dengan adanya tambahan dari PLTU CTI Kalangbatang di Bintan. Namun apa yang terjadi pada hari ini, Kota Tanjungpinang dibuat resah dengan kinerja PLN yang tidak bertanggungjawab,” katanya.

Begitu juga yang disampaikan perwakilan dari masyarakat Tanjungpinang, Jafri Amdra mengatakan, dari tahun ke tahun terus terjadi mati lampu, ini sudah merugikan dan mengecewakan masyarakat Tanjungpinang.

“Bayangkan, dengan terjadinya pemadaman listrik, barang elektronik banyak yang rusak dan pemadamam ini terjadi dari tahun ketahun. Kami sebagai masayarakat merasa dirugikan oleh pihak PLN, kalau terlambat kami didenda,” kata Amdra.

Begitu juga yang dikatakan seorang ibu rumah tangga, ia mempunyai anak bayi dan pemadaman listri kadang terjadi pada malam hari.

“Bagaimana anak saya bisa tidur pak, kalau litrik mati. Padahal anak saya tidur memakai kipas angin. Maka dari itu, kami minta pihak PLN, pikirkanlah kami yang punya anak. Coba kalau terjadi terhadap anak bapak,” katanya.

Hal itu juga, membuat semua masyarakat dan mahasiswa Tanjungpinang kesal. Sehingga pada waktu itu, terjadi pembakaran ban dan aksi lempar telur ke kantor PLN Tanjungpinang. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Jalan Rusak Didepan SDN 015 Akan Diaspal

Read Next

PLN Buat Kesepakatan Atasi Krisis Listrik di Tanjungpinang