Siswa SMA se – Kota Tanjungpinang Gelar Doa Bersama

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/ SMK yang akan berlangsung pada 14 – 16 April mendatang, seluruh siswa SMA/ SMK se – Kota Tanjungpinang menggelar acara doa bersama di Mesjid Agung Al Hikmah, Sabtu (12/4).

Doa bersama itu juga, dipimpin oleh Ketua MUI Kota Tanjungpinang, Bambang Maryono, Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang HZ serta seluruh kepala sekolah SMA/ SMK. Doa bersama yang dilakukan memohon kelancaran dan berharap tidak menemukan kendala yang berarti dalam pelaksanaan UN nanti.

Pada kesempatan itu, Kepala Disdikbud Kota Tanungpinang, Dadang menyebutkan, persiapan menghadapi UN sudah dilakukan sejak awal tahun ajaran 2013/ 2014 dimasing – masing sekolah dibawah koordinator kepala sekolahnya.

Try Out pun sudah sering diadakan, dan segala upaya sudah maksimal kita lakukan. Terakhir, tinggal berserah kepada Allah. Makanya kita adakan doa bersama ini, ucap Dadang.

Adapun jumlah peserta UN tahun ini, lebih lanjut dikatakan Dadang, sebanyak 1.621 siswa SMA/ MA/ SMA – LB dan 1.310 siswa SMK.

Selain itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis menegaskan, bahwa UN bukanlah akhir dari segalanya, namun justru sebaliknya.

UN adalah proses awal dalam melangkah untuk mencapai suatu cita – cita. Menjadi tamatan SMA bukan the end, tapi adalah beginning. Karena, setelah lulus SMA akan dilanjutkan dengan kuliah. Masa – masa kuliah ini juga merupakan proses yang panjang, ujarnya.

Selain itu, Lis juga berbagi tips untuk para siswa dalam menghadapi UN. Pertama, yakinlah bahwa semua yang hadir dalam doa bersama ini akan lulus. Kedua, jangan meremehkan pelajaran. Dan yang ketiga, jangan percaya ‘lemparan maut’, ucapnya.

Yang dimaksud ‘lemparan maut’, katanya, adalah kunci jawaban yang belum pasti kebenarannya. Soal UN kali ini dijamin tidak bocor, karena setiap siswa akan menerima soal yang berbeda.

Doa bersama ini merupakan salah satu bentuk motivasi dan perhatian pemerintah akan kelancaran pelaksanaan UN, paparnya.

Selain itu, Lis juga berpesan kepada para pengawas agar tidak ada lagi ‘pengawas killer’. Karena para guru, kepala sekolah, serta pengawas bertanggungjawab dalam menjaga kondisi psikologis para siswa peserta UN agar tetap merasa nyaman dalam mengerjakan soal ujian. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Tabrak Lari, Mahasiswi Harapan Bunda Meninggal Ditempat

Read Next

17.575 Siswa SMA se – Kepri Akan Ikuti UN