Caleg Laporkan Anak Ketua Partai Hanura ke Panwaslu

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Calon anggota legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Tanjungpinang nomor urut 5 di daerah pemilihan (Dapil) III dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Reni melaporkan Caleg Partai Hanura di dapil yang sama dengan nomor urut 1, Rona Andaka yang merupakan anak dari Ketua DPC Partai Hanura Kota Tanjungpinang ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tanjungpinang.

Laporan itu juga, lantaran perolehan suara Reni di duga di manipulasi oleh caleg nomor 1 melalui perolehan suara ditingkat Kelurahan Tanjungayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari.

Hal itu, Reni mengaku tidak terima suaranya hilang dan pindah ke caleg nomor 1. Hasil suara yang saya peroleh, diduga di curangi oleh caleg nomor urut 1 Rona, ucap Reni, Selasa (15/4).

Sehingga, Reni meminta perhitungan ulang di tingkat kecamatan yang sekarang sedang direkapitulasi atau pleno di tingkat Kecamatan Bukit Bestari. Dan saat ini masih menunggu hasil rekapitulasi dari Kecamatan.

“Dari rekapitulasi D 1 suara saya (red, nomor urut 5) Partai Hanura hanya 20 suara. Sedangkan untuk caleg sesama partai Hanura nomor 1 Rona, berdasarkan C 1 suaranya ada seratus lebih, sehingga suaranya menggelembung menjadi 672 suara. Adapa ini, suara saya kok bisa hilang. Dengan terjadinya manipulasi suara ini dan saya dirugikan oleh caleg nomor 1 ini, semalam Senin (14/4) sudah saya laporkan ke Panwaslu dan panwaslulah yang harus bertindak. Tapi kenapa pada hari ini masih diplenokan yang sudah kalah dan ini merupakan dokumen negara sebelum terjadi pengelembungan surat suara,” papar Reni.

Bahkan, kata dia, ia sangat menyangkan pesta demokrasi seperti ini, dan masih ada kecurangan terjadi di kelurahan Tanjungayun Sakti yang jumlah TPS-nya sekitar 23 titik dan diduga dilakukan oleh caleg nomor 1.

“Ada suara caleg dan partai sekitar 320, pindah ke caleg nomor 1 yaitu Rona Andaka untuk merebutkan kursi di Kota Tanjungpinang,” katanya.

Ia mengutarakan, suara untuk ia sendiri ada sekitar 300 suara yang diperolehnya di Kelurahan Tanjungayun Sakti di 23 TPS.

“Ada sekitar 300 suara, mulai suara partai maupun suara saya sendiri pindah ke caleg nomor 1 untuk di seluruh 23 TPS yang ada di Kelurahan Tanjungayun Sakti. Namun rata – rata suara para caleg Hanura yang ada di Kelurahan Tanjungayun Sakti, hilang dan pindah ke caleg nomor urut 1 dan ini bisa saya buktikan C 1 nya dan ini sudah saya laporkan ke Panwalu,” ujar Reni.

Dia menambahkan, padahal jumlah suara yang dihasilkan sudah dihitung sebelumnya oleh saksi. “Jumlah suara saya sudah dihitung, malahan ada salah satu TPS suara saya sekitar 35. Namun setelah saya cek di Kelurahan Tanjungayun Sakti, suara saya kok bisa hilang dan pindah ke caleg nomor 1,” paparnya.

Namun, kata dia, atas laporan itu juga, pelaksanaan pleno di kecamatan dan dengan data yang salah itu masih tetap dilanjutkan.

“Atas hal ini, hari ini juga saya melaporkan ke Panwaslu dengan membawa bukti atas kecurangan surat suara yang diduga dilakukan oleh caleg nomor 1,” katanya.

Sementara, saat dihubungi media IsuKepri.com, caleg Partai Hanura partai nomor 1, Rona, tidak mengangkat telepon selulernya, bahkan pesan singkat yang dilayangkan belum dibalasnya.

Hal itu juga dialami oleh Caleg Hanura DPRD Provinsi Kepri dapil Kota Tanjungpinang, Rudi Chua. Perolehan suara Rudi berkurang hingga 400 suara.

“Ada sekitar 400 suara saya kurang dan tidak signifikan, yang menjadi masalah yaitu di tingkat kota,” kata Rudi.

Rudi mengatakan, semua celeg yang mempertayakan itu hal biasa, siapa sajalah celegnya. “Cuma, saya menyayangkan sebagai para penyelengara pemilu PPS dan PPK, seharusnya memberikan kepercayaan terhadap masyarakat tentang pemilu,” ucap Rudi. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Selasa Malam, SBY Putuskan Konvensi Capres Demokrat Dilanjutkan

Read Next

Kapolres Tanjungpinang Minta Internal Partai Tidak Anarkis