Wali Kota Tolak Kenaikan Tarif Pass Pelabuhan

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah SH, dengan tegas menolak terkait kenaikkan tarif pass pelabuhan yang direncanakan oleh pihak PT Pelindo Tanjungpinang.

“Sebab, rencana kenaikkan tariff pass itu pada Juni 2014 mendatang, akan berdampak terhadap masyarakat atau penumpang yang ingin berangkat. Karena hingga sampai saat ini pihak Pelindo belum pernah menghubungi Pemerintah Kota Tanjungpinang,” tutur Lis.

Lis mengatakan, memang Pelindo diberi izin dari Menteri Perhubungan untuk menentukan biaya tarif pass Pelabuhan.

“Memang untuk kenaikan tarif pelabuhan tersebut berdasarkan dari keputusan Menteri, tapi Pelindo harus baca juga Undang – Undang Otonomi daerah dan pemerintah daerah bisa menolak,” ujar Lis.

Seperti yang dilakukan Pelindo saat ini, kata Lis, ibarat ada pemerintah didalam pemerintahan, seolah – olah mereka ada pemerintahan sendiri.

“Maka Pemko dengan tegas menolak kenaikan tarif pass pelabuhan Tanjungpinang,” katanya.

Bukan itu saja, sambung dia, untuk mengatasi permasalahan kenaikan tarif pass pelabuhan tersebut, Pemko akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepri untuk membahasnya.

“Seharusnya, GM Pelindo mengerti permasalahan daerah karena GM Pelindo tersebut bukan orang daerah sini, makanya ia tidak tahu permasalahan daerah Tanjungpinang. Secepatnya kita akan menyurati Pelindo yang ada di Medan,” papar Lis.

Lis menambahkan, Pelindo menaikan tarif pass pelabuhan berdasarkan dari perbandingan dengan Johor dan Singapura.

“Mana bisa ia membandingkan dengan tarif Johor dan Singapura, karena pendapatan perkapita Singapura berapa, tidak sama dengan Tanjungpinang. Mereka harus tahu berapa pendapatan perkapita Tanjungpinang jangan disamakan,” kata Lis.

Kemudian bila dilihat pelabuhan Tanjungpinang, apakah sarana dan prasaranya sudah sesuai dengan keinginan masyarakat.

“Untuk sarana dan prasarana merupakan fasilitas publik dan sampai sekarang saja, mana ada Pelindo menyediakan Musholla untuk penumpang yang ingin beribadah, padahal Musholla seharusnya ada,” ujar Lis.

Selain Musholla, ditambah lagi sarana parkir tidak beraturan, pelayanan penjual tiket tidak menunjukan etika yang memberi contoh yang kurang bagus. Seharusnya mereka mengunakan mic untuk memberitahukan informasi kepada penumpang terkait informasi tiket, setidaknya Pelindo memikirkannya dan jangan dibiarkan kayak begitu,” kata Iis. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Ustad Samsul : Alquran Merupakan Pedoman Kehidupan

Read Next

Rapat Penimbunan Bubar Lantaran Tiga Tim Tak Hadir