Ratusan Mahasiswa UMRAH Aksi Minta Rektor Turun

Tanjungpinang, Isukepri.com – Ratusan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang menggelar aksi menuntut Maswardi M Amin turun dari jabatannya sebagai Rektor UMRAH, Kamis (20/3) di Kampus UMRAH Dompak. Aksi ini diawali dengan digelarnya “Mimbar Akademik” di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Dompak dalam bentuk orasi yang diisi oleh puluhan dosen dari FISIP dan Fakultas Ekonomi dihadapan ratusan mahasiswa. Orasi ini lantas membakar semangat ratusan mahasiswa dan spontan menggerakkan mahasiswa untuk kembali melakukan aksi meminta Maswardi yang sudah menjabat selama 7 tahun sebagai Rektor UMRAH untuk turun dari kursi jabatannya.

Aksi untuk ke-3 kalinya ini merupakan aksi lanjutan mereka atas ketidakbijaksanaan rektor UMRAH dalam putusannya menskorsing Suradji, salah satu dosen FISIP selama 2 semester tanpa gaji gara-gara yang bersangkutan berkomentar dimedia cetak terkait kasus narkoba dimobil dinas milik Ketua DPRD Kepri tempo lalu. Keputusan yang diambil oleh rektor dalam rapat senat lalu terkait permasalahan ini dianggap menceredai dunia akademik dan kebebasan berpendapat didalam keutuhan Demokrasi.

“Mimbar Akademik ini merupakan orasi kebebasan akedemik, kebebasan kami (dosen) untuk menyuarakan kebenaran berdasarkan fakta dan data sesuai dengan dunia akademik,” kata Son Aji dalam sambutannya.

Sementara itu Suaib korlap aksi mengatakan orasi tersebut adalah bentuk solidaritas para dosen atas keputusan rektor menskorsing rekan sekerjanya, Suradji beberapa waktu lalu.

“kalau dari kacamata saya, orasi ini juga sekaligus menyadarkan dan membakar semangat mahasiswa untuk berani menyuarakan kebenaran membakar, menegakkan keadilan,” lanjut Suaib kepada Isukepri.com

Mendengarkan penyampaian orasi dari puluhan dosen, spontan ratusan mahasiswa langsung mendekati bangunan Rektorat lantas menggelar aksi dihalaman depan Rektorat UMRAH. Kekacauan sempat berberapa kali terjadi antar mahasiswa dan petugas keamanan yang menghalang-halangi mahasiswa masuk kedalam rektorat.

“Sebelumnya gedung rektorat ini sudah kami segel beberapa hari lalu sampai Maswardi turun sebagai rektor, tetapi kenapa segelnya dibuka. jelas ini sangat menceredai hati kami,” teriak Suaib menggunakan pengeras suara.

“Kami mau Maswardi turun sebagai rektor UMRAH hari ini juga, Dia sudah mencoreng kebebasan berpendapat,” teriak salah seorang pendemo.

Ratusan mahasiswa ini berjanji akan terus melakukan aksinya sampai Maswardi resmi turun dan tidak lagi menjabat sebagai rektor UMRAH. Aksi disaksikan langsung oleh pihak rektorat Muzzahar Wakil Rektor I dan puluahan dosen-dosen UMRAH yang tadinya mengisi Mimbar Akademik.

Dikesempatan ini mahasiswa dibebaskan berorasi untuk mengutarakan pendapatnya dan keinginannya untuk memperbaiki UMRAH kedepan. Mereka memiliki tujuan dan tutuntan yang sama yakni meminta maswardi turun sebagai rektor secepatnya.

“Kami tidak mau dipimpin oleh orang yang tidak bijaksana seperti pak Rektor,” kata salah satu mahasiswa yang berorasi.

Sekitar 1 Jam menggelar aksi, ratusan mahasiswa lantas diminta bubar oleh dosen karena rektor tidak ada ditempat. Para dosen meminta agar mahasiswa membubarkan barisan aksinya dan kembali melanjutkan aktifitas kampus seperti biasanya, namun mahasiswa tidak begitu saja menuruti, sempat ada perlawanan disertai dialog singkat antara mahasiswa dan dosen.

“Rektor sedang tidak dikantor, katanya lagi di Jakarta,” jelas Oksep kepada ratusan mahasiswa.

“Kami tidak puas dan ingin tetap disini melanjutkan perjuangan kami,” balas Suaib menolak.

Upaya dosen membubarkan masa kembali dilakukan oleh beberapa dosen untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa yang kala itu sudah terbakar emosinya.

“Kalian jangan buang-buang energi, sekarang rektor tak ada. simpan dulu energi kalian,” pinta dosen lain.

Selang 15 menit mahasiswa berhasil dibubarkan, menurut Suaib korlap aksi pembubaran masa ini hanya ingin menjaga situasi kondusif mengingat rekan-rekan mahasiswa lainnya sudah emosi dan rektor juga tak kunjung muncul.

“Baik, kami bubar, namunakan terus melakukan gerakan ini sampai rektor mundur. dan akan kembali turun dengan masa yang lebih banyak,” ancam Suaib.

Akhirnya aksi ratusan mahasiswa inipun berhasil diredam dan dibubarkan dengan pernyataan Oksep dan beberapa rekan dosennya yang sepakat dan ikut mendukung perjuangan mahasiswa dalam menuntut Maswardi mundur.

Informasi terakhir yang didapat dari Suaib tadi, Suaib dan rekan-rekan akan kembali menggelar aksi pada besok (21/3) dengan tuntutan yang sama yakni minta rektor mundur.

“Sesuai kesepakatan kami tadi, kami akan kembali turun besok,” ungkapnya melalui seluler, Kamis (20/3) pukul 18.00 WIB. (IWAN)

suprapto

Read Previous

Mantan Ketua Pengadilan Minta Hakim Tahan Paulus

Read Next

Penampilan Bintan pada MTQ Kepri Berhasil Memukau Ribuan Penonton