Tanjungpinang, IsuKepri.com – Delli Furniture, salah satu toko penjual perabot Jepara sejak tahun 2007 silam, memiliki dua cabang di Tanjungpinang ini memberi kemudahan terhadap konsumen dan masyarakat Tanjungpinang agar bisa memiliki perabot Jepara berkualitas yang diproduksi sendiri oleh toko Delli Furniture.
Kemudahan yang diberikan tersebut, seperti pembelian berbagai perabot Jepara di toko Delli Furniture yang terletak di Jalan DI Panjaitan KM 9 itu, bisa dicicil hanya selama jangka waktu 10 bulan.
Adik kandung dari pemilik toko Delli Furniture yang dijumpai IsuKepri.com, Arfan mengaku, pembelian secara cicil itu tidak boleh lebih dari jangka waktu 10 bulan.
Karena, pembelian secara kredit ini, hanya antara konsumen dengan kami saja, sehingga pembayaran angsurannya tidak berbunga, papar Pria kelahiran Kijang, Kabupaten Bintan pada 33 tahun silam ini, Jumat (21/3).
Ayah satu orang anak ini juga mengatakan, pembelian secara kredit itu, konsumen harus membayar uang muka sebesar 20 persen dari harga jual per set perabot Jepara yang diproduksi mereka.
Uang muka sekitar 20 hingga 25 persen. Kemudian, sisanya diangsur konsumen selama jangka waktu 10 bulan, dan tidak boleh lebih dari itu, katanya.
Selain itu, Arfan menceritakan, usaha perabot Jepara yang dirintis oleh kakak kandungnya itu dimulai sejak tahun 1995 silam di Kijang. Beranjak dari tahun itu, usaha perabot Jepara tersebut mulai berkembang, dan memiliki cabang di Tanjungpinang dan di Kijang.
Cabang toko Delli Furniture di Tanjungpinang ada dua tempat, satu di Jalan Pemuda dan satu di KM 9 ini (red, Jalan DI Panjaitan). Kemudian, satu di Kijang, dan satu tempat lagi untuk membuat perabot Jepara, ucapnya.
Ia mengatakan, perabot Jepara yang di produksi dan dijual di tokonya lengkap, baik itu kursi, meja, lemari, mimbar, dan berbagai jenis perabot rumah tangga lainnya.
Selain itu, kami juga melayani pemesanan pembuatan perabot Jepara sesuai permintaan konsumen, katanya.
Sedangkan, harga perabot Jepara per set yang ditawarkan toko Delli Furniture kepada konsumen sangat terjangkau dikalangan masyarakat ekonomi mengengah keatas.
Harga perabot Jepara yang paling murah Rp4 juta per set, dan paling mahal hingga Rp20 juta, bahkan ada juga Rp30 juta. Sedangkan, dalam sartu bulan, perabot Jepara kami bisa laku lima set, bahkan bisa lebih. Namun itu juga tergantung dari minat konsumen, kata Arfan.
Sementara, kata dia, bila dibanding daya beli konsumen pada tahun 2013 lalu dengan tahun 2014 ini, jauh menurun. Mungkin pengaruh ekonomi masyarakat yang tidak stabil, ucapnya.
Selain itu, Arfan juga mengaku, konsumen yang membeli perabot Jepara di tokonya kebanyakan masyarakat Tanjungpinang, dan Bintan. Bahkan ada juga masyarakat Lingga yang datang ke tokonya untuk memesan beberapa jenis perabot Jepara tersebut. (ALPIAN TANJUNG)
