MUI Bintan : Salah Tafsir Al Qur\’an Picu Radikalisme

Bintan, IsuKepri.com – Penafsiran yang salah terhadap Al-Qur”‘an dan Hadist dapat memicu tindakan radikal. Hal ini diungkapkan oleh ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bintan, Manimpo Simamora saat dialog keagamaan yang diselenggarakan oleh Forum Pemberdayaan Pesantren di Gedung Nasional Tanjunguban, Kamis (27/2/2014).

Manimpo menjelaskan bahwa, banyak pemahaman yang muncul, hanya didasari pada nafsu masing-masing, sehingga menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. “Paham yang menyimpang tidak merujuk pada Al-Qur”‘an dan Hadist sebagai pedoman atau panduan hidup,” ujar Simamora dihadapan ratusan undangan dalam dialog yang bertema pesantren pilar pendidikan moral bangsa.

Ia juga menambahkan bahwa tindakan-tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama seperti pengeboman, pembunuhan polisi dan perompokan merupakan tindakan anarkis yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta jauh dari tindakan kekerasan.

“Indonesia bukan sebuah negara atas agama tertentu, namun karena mayoritas adalah muslim, maka sudah sepatutnya pilar-pilar agama Islam dapat ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Pemahaman yang salah terkait agama karena kurangnya ilmu tentang agama. Ilmu merupakan dasar dari bagaimana ber-Iman dan ber-Islam. “dalam hadis disebutkan dengan jelas, bahwa ilmu adalah pokok utama mengetahui bagaimana beriman dan berislam. (Slk)

suprapto

Read Previous

PPJ Capai Rp1.189 Miliar Selama Januari 2014

Read Next

Wawako Targetkan Tanjungpinang Peringkat Dua di MTQ Provinsi