‘Keris Award’ Menuju Masyarakat Berseni Dan Berbudaya

DIAN FADILLAH, S.Sos

Ketua PKBM Suara Lampion (KERIS AWARD 2014)

Tanjungpinang merupakan kota warisan budaya dan suatu khazanah warisan yang tidak dapat diabaikan keberadaannya hingga saat ini, apalagi diabaikan. Warisan seni budaya Melayu saat ini sudah mulai dilupakan. Sebagai salah satu contoh, orang tua lebih bangga kalau anaknya mampu melakukan gerakan dancer dibandingkan anaknya bisa menari Melayu.

Akibat yang terjadi adalah anak – anak akan terbentuk pola pikirnya bahwa belajar seni budaya itu identik dengan kekunoan, jadul atau zaman dulu dan hanya dimiliki oleh orang – orang lama. Sehingga, sangat ironi dan menyedihkan, padahal pada dewasa ini itulah akar budaya yang mengawali akar nasional Indonesia.

Hal itu merupakan nilai – nilai yang tinggi dengan sejarah keberadaannya, peninggalan yang senyananya dijaga dan dilestarikan oleh setiap orang Melayu dan orang yang merasa hidup di bumi Melayu. Apakah itu merupakan tanggungjawab PKBM saja atau apakah itu merupakan tanggungjawab sanggar saja dan bagaimana dengan kehidupan penggiat seninya.

Apakah itu tidak perlu dipikirkan juga kesinambungannya ?

Dalam kegiatan keris award ini, PKBM Suara Lampion dan Sanggar Lembayung mempunyai tujuan;

  1. Menciptakan cinta seni dan budaya Melayu dengan konsep kearifan local.
  2. Menggeliatkan segala lapisan termasuk orang tua peserta didik dan masyarakat dalam upaya cinta seni budaya sejak dini.
  3. Merangkaikan kegiatan ini ke depan menjadi sebuah paket wisata yang dapat dijadikan nilai jual pada waktu yang akan datang.

Modernisasi boleh – boleh saja, akan tetapi harus ada pihak yang konsisten menjaga keaslian daerah disamping pemerintah daerah. Banyak kalimat yang dilontarkan oleh orang – orang hemat di Tanjungpinang seperti Tanjungpinang ke depan, Tanjungpinang my Ispiration, berkarya untuk negeri, berbuat untuk masyarakat dan ada juga demimu aku hidup. Slogan apakah itu/ itu hal kosong kalau kita tidak melakukan action sama sekali.

Pada kesempatan ini kami berupaya memulai di tahun 2014, bertepatan dengan ulang tahun sanggar lembayung ke – 10 dan PKBM Suara Lampion ke 6 untuk melakukan persembahan ini yang dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB;

  1. Fotografi
  2. Visualisasi puisi
  3. Female Modeling glamour
  4. Kontemporer
  5. Dongeng anak
  6. Mewarnai

Modernisasi yang diharapkan adalah modernisasi yang berlandaskan seni budaya. Bagaimana warisan budaya Melayu yang ada di daerah kita. Makanya kami memberanikan diri mengundang Pimpinan Daerah, Wali Kota Tanjungpinang yang diwakili oleh Drs. Ahadi Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Kadis Dikbud, Kadis Parekraf, Kadispora, DKK, Hotel, Travel, airlines, Rumah makan dan restoran serta took kue yang ada di Kota Tanjungpinang. Hal itu agar tercipta suatu keharmonisan antara semua pihak dalam mewujudkan Tanjungpinang dan kegiatan inbound tour – tour di daerah Tanjungpinang beserta rombongan dari Bintan untuk menyemarakkan malam aspirasi yang akan dilakukan pada minggu jam 19.30 sampai 23.00 WIB lalu.

“keep going to do, don’t stop. Terus melakukan sesuatu dan jangan berhenti. Inilah motto yang membuat pengurus, panitia, dan orang tua/ wali Sanggar Lembayung dan PKBM Suara Lampion ingin berbuat untuk seni dan budaya. Mudah – mudah niat kami ini dapat diterima dan disikapi secara positif oleh semua pihak agar upaya – upaya dan ide – ide yang kami harapkan dapat menjadi betul – betul bermakna. (*)

Alpian Tanjung

Read Previous

Disdik Kepri : Ajarilah Anak Dengan Hati Yang Tulus

Read Next

Gubernur Tampung Usulan Masyarakat