DKP Kepri Akan Bangun Pusat Informasi Perikanan

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau, berencana membangun Pusat Informasi Hasil Perikanan di Batam, pada tahun 2014. Hal itu, guna meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM) khusus hasil perikanan.

Kepala Bidang Bina Usaha Perikanan dan Kelautan DKP Kepri, Agoes Sukarno mengatakan, rencana pembangunan mengingat para UKM yang mengelolah hasil perikanan terbentur masalah pemasaran, sehingga para pelaku UKM di bidang tersebut, tidak memiliki produk olahan perikanan yang berkelanjutan sampai ekspor.

Jika melihat dari wilayah perairan, Kepri dikuasai 96 persen laut, yang seharusnya dari Kelautan dan Perikanan menjadi salah satu penyumbang PAD terbesar. Sebab itu kita memiliki visi, untuk menjadikan sumber kelautan dan perikanan sebagai penyumbang PAD terbesar. Salah satunya, dibidang bina usaha yang terus melakukan pembinaan kepada UKM di bidang perikanan dengan target menjadikan UKM yang mandiri dan layak ekspor, kata Agoes, Rabu (26/3).

Selain memberikan binaan kepada para pelaku UKM, Agoes juga memberikan solusi pamasaran untuk hasil produksi UKM tersebut dengan rencana membangun Pusat Informasi Hasil Perikanan di Batam pada 2014 ini.

Karena, kata dia, selama ini para pelaku UKM selalu terkendala pemasaran, sebab itu kita akan membangun Pusat Informasi Hasil Perikanan di Batam.

Dipilihnya Batam sebagai tempat pemasaran hasil produksi UKM tersebut mempunyai alasan tersendiri bagi Agoes Sukarno.

Pertama paparnya, di Kepri ini sekitar 60 persen penduduk berada di sana, kemudian, posisi Batam itu berdekatan dengan Singapura dan Malaysia. Sebab itu akan sangat mudah untuk para wisatawan asing masuk dan keluar Batam.

Kedua sambungnya, pemasarannya nanti bisa dengan membuka outlet di Batam Center, sebagai contoh mereka akan melihat infomasinya itu nanti dengan menampilkan berapa potensi yang ada, seperti budidaya dan lain sebagainya.

Nah, jika dari informasi yang kita paparkan di sana itu nanti timbul minat para pengunjung untuk berinvestasi dari pilihan produksi UKM yang ada dan sample yang disediakan setiap UKM. Maka peran dinas hanya memfasilitasi pelaku UKM-nya untuk bernegosiasi dengan investornya, dan tanpa dipungut biaya apapun, ujar Agoes.

Ketiga, kata Agoes, DKP akan bekerjasama dengan Asosiasi Travel Indonesia yang ada di Batam untuk membawa setiap turis yang masuk dan keluar ke Batam dengan berkunjung ke Pusat Informasi Hasil Perikanan yang dibangun tersebut, sehingga terjadi interaksi.

Jadi tiap – tiap UKM di masing – masing daerah se Kepri ini, bisa menampilkan produk unggulannya untuk di pasarkan di Pusat Sumber Informasi Hasil Perikanan tersebut, dan DKP Kepri langsung turun untuk mengawasainya, ucap Agoes yang berkeinginan supaya launching peresmian pusat perikanan tersebut bisa dilakukan perdana oleh Gubernur Kepri.

Mengingat selama ini pemasaran produksi UKM menjadi kendala bagi para pelaku usaha, maka, ucap Agoes, setelah Pusat Informasi Hail Perikanan itu ada, pemasalahan pemasaran tersebut bisa teratasi.

Program yang membidik pada sasaran ekspor terebut, sambung Agoes, para pelaku usaha terlebih dulu akan dibina untuk bisa mencapai Standart Kelayakan Pengolahan (SKP). Artinya, para pelaku usaha harus mampu untuk menciptakan produk dari awal hingga siap jual dengan proses yang higienis. Sehingga, jika SKP itu terpenuhi dengan baik maka, ekspor bisa dilakukan minimal ke Singapura.

Pasalnya, untuk bisa tembus ke pasaran ekspor, pihak Singapura biasanya akan menanyakan tentang sistem pengolahannya, dan higienis atau tidaknya. Sebab itu DKP Kepri akan melakukan pembinaan lebih lanjut.

Jika hal itu berhasil, maka pendapatan masyarakt pun meningkat. Otomastis dari pendapatan tersebut bisa masuk ke PAD terkait pajaknya nanti, paparnya. (SAUD MC)

Alpian Tanjung

Read Previous

Gol Bunuh Diri Flamini Gagalkan Kemenangan Arsenal

Read Next

529 DPK Tanjungpinang Diserahkan ke KPU Provinsi