Gas Elpiji 12 Kg Naik Rp45 Ribu Per Tabung

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Memasuki hari ketiga awal tahun 2014, harga gas elpiji ukuran 12 kilogram naik hingga Rp45 ribu per tabung. Sedangkan untuk gas 3 kilogram yang disubsidi pemerintah, sering mengalami kekosongan di salah satu tempat penjualan gas elpiji di Kota Tanjungpinang. Hal itu, diungkapkan oleh
pemilik pangkalan minyak Sentosa Jaya Bersama, Jalan Ir JuandaTanjungpinang, Among, Jumat (3/1).

“Mulai hari ini untuk tabung gas ukuran 12 kg naik sebesar Rp45 ribu, dari harga biasanya Rp110 ribu. Saat ini, harga gas 12 kg menjadi Rp155 ribu yang kami jual kepada masayarakat. Sementara, gas yang 3 kg sekarang sering habis atau kosong, bayangkan saja baru 1 jam datang, gas 3 kg ini langsung habis,” kata, Among kepada IsuKepri.com.

Among mengatakan, sementara dalam pemesanan atau yang didistribusikan agen ke pangkalan minyak Sentosa Jaya Bersama tersebut, gas 3 kg satu hari sekitar 100 – 200 tabung gas dan untuk tabung gas 12 kg sekitar 10 tabung. Namun, untuk kebutuhan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga, tidak mencukupi.

“Untuk kebutuhan ibu rumah tangga yang ada diwilayah tempat usaha kita saja ada sekitar 300 KK lebih, bagaimana untuk diluar wilayah usaha kita, ya pasti tak kebagian. Memang para ibu – ibu khususnya banyak yang marah dan juga harga untuk 12 kg mahal, tapi bagaimana lagi, naiknya kan dari agen bukan dari kita,” kata Among.
Seharusnya, kata dia, pemerintah harus turun dan meninjau lokasi tempat agen – agen penjual tabung gas yang ada di Tanjungpinang. “Karena banyak yang menjual diluar harga standar, tapi kalau saya menjual dengan harga standar, bapak bisa lihat sendiri berapa yang saya jual,” katanya.

Terpisah, ibu rumah tangga, Tina mengeluh karena tidak kebagian gas 3 kg. Gas kosong pak, kata pemilik pangkalan minyak. Bayangkan, baru saja datang gas 3 kg tersebut langsung diserbu oleh masyarakat yang telah menunggu dan antri katanya, kata Tina.

Ia berharap, kepada pemerintah harus memikirkan keluhan masyarakat terutama ibu rumah tangga. Bagaimana masak kalau gas yang diberikan pemerintah untuk 3 kg sering habis. Akan hal itu, terpaksa kami menggunakan minyak tanah, dan itu juga harganya mahal,” katanya. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Sekdaprov Serahkan Kasus PTT Narkoba di Proses Hukum

Read Next

PT Pos Rencanakan Buka Loket Pembayaran PBB