Tanjungpinang, IsuKepri.com – Adipura sebagai bentuk penghargaan untuk kota yang mampu menjaga kebersihan lingkungannya. Pada dasarnya bukanlah suatu tujuan utama, karena yang terpenting itu adalah mengubah mindset masyarakat untuk bisa meningkatkan peran serta menjaga kebersihan kota.
“Intinya, Adipura ini bukanlah suatu tujuan utama. Artinya, Adipura hanya sebgai media untuk meningkatkan peran serta masyarakat menjaga kebersihan kotanya,” ujar
Kasubit Penegakan Hukum Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tanjungpinang, Fabrina Kahar, Kamis (8/1).
Menurutnya, mengubah mindset (pola pikir) masyarakat adalah yang utama. Karena secara otomatis apabila hal tersebut sudah benar, maka otomatis Adipura 2014 akan diperoleh. Sehingga diharapkan, kepada seluruh masyarakat khususnya mereka yang mendapat pelatihan dan binaan dari BLH Kota Tanjungpinang, untuk bisa menerapkan dan menyebarkan pengetahuan yang didapat dari berbagai program BLH ke masyarakat lingkungan sekitar.
Seperti tahun 2013 lalu, tambahnya, BLH telah melakukan pelatihan dan pembinaan pengomposan termasuk pembuatan gas methan.
“Jadi kepada masyarakat yang sudah mendapat pelatihan dan pembinaan pengolahan sampah seperti pengomposan, bisa menularkan dan mengajarkan kepada masyarakat lingkungan sekitarnya. Artinya, sampah – sampah yang masuk ke TPA adalah sampah – sampah yang tidak bisa diolah kembali, tetapi selagi itu bisa dimanfaatkan seperti dengan melakukan 3R atau pengomposan, kita harapkan masyarakat bisa mengolah sampah tersebut sebelum masuk ke TPA,” tambahnya.
Selain itu sambungnya, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan BLH, seperti tong kompos, dan tong sampah yang di setiap kelurahan untuk diberikan kepada masyarakat. (SAUD MC)
