Tanjungpinang, IsuKepri.com – Kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang, Sumardi menegaskan, kepada lima perusahan pertambang di Kota Tanjungpinang yang mempunyai izin tambang, supaya melaksanakan Reboisasi atau penghijuan dilokasi tambang yang dikelolanya.
“Kami sudah memanggil dan memberitahukan kepada ke lima perusahaan tambang tersebut, yaitu PT Lobindo Nusa Persada, PT Kereta Kencana Bangun Perkasa, PT Antam Resourcindo, PT Alam Indah Purnama Panjang dan PT Telaga Bintan Jaya, untuk melaksakan Reboiisasi atau penghijaun dilokasi bekas tambang mereka dengan batas waktu awal Desember 2013 mendatang,” kata Sumardi, Rabu (6/11).
Ia mengatakan, apabila himbauan Dinas KP2KE tidak ada jawaban dari perusahan tambang tersebut, maka pihaknya akan memberikan kepada LSM, Mahasiswa dan Ormas.
“Jangan salahkan kami apabila diberikan kepada LSM, Mahasiswa dan lainnya. Karena sebelumnya kami sudah memberitahukan dan memanggil perusahaan tersebut, supaya melaksanakan reboisasi atau penghijauan,” kata Sumardi.
Dia mengutarakan, reboisasi atau penghijauan dari setiap perusahaan harus dilaksanakan dengan luas lokasinya sekitar 1000 hektar di Kota Tanjungpinang untuk lima perusahaan tersebut.
Semantara, sebelumnya dana Royalti lima perusahaan tersebut, sambung dia, sekarang berada di Bank BPR Bestari Tanjungpinang.
“Dana Royalti untuk lima perusahaan tersebut, seluruhnya ada sekitar Rp22 miliar, semenjak zaman pemerintahan bu Tati dahulu hingga sekarang,” katanya.
Selain itu, Kepala Bidang (Kabid) KP2KE Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menambahkan, mulai 9 Januari 2014 nanti ada surat edaran dari Menteri Pertambangan, yaitu tentang PP nomor 23 Tahun 2010 yang intinya, untuk tambang lima tahun tidak boleh ekspor bauksit mentah keluar negeri.
“Jadi untuk ekspor bauksit mentah tidak boleh jual keluar negeri lagi, hanya bisa di jual dalam negeri. Tapi kita tak tahulah kadang peraturan ini bisa berubah lagi,” kata Zulhidayat. (AFRIZAL)
