BNPP Rencanakan Pendidikan Terpadu di Perbatasan

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) akan membuat standard khusus pendidikan yang alokasikan khusus untuk daerah – daerah terisolir di kawasan perbatasan. Konsep standard pendidikan terpadu tersebut, dirancang dengan membuat sistem pendidikan satu atap, dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta mengah umum.

Standard pendidikan terpadu di perbatasan ini dilakukan karena mengingat rendahnya mutu pendidikan di wilayah perbatasan yang terisolir,” ujar Kabid Pengelola Infrastruktur Kawasan Perbatasan BPP Kepri, Hendrija, Ahad (3/11).

Rendahnya mutu pendidikan tersebut, ungkapnya dikarenakan fasilitas pendukung di perbatasan masih kurang. Sehingga, jarak yang ditempuh menjadi faktor penghambat untuk mereka memperoleh pendidikan.

Mengingat hal itulah, dibeberapa titik diwilayah perbatasan tersebut akan dibuatkan sekolah satu atap dari mulai SD, SMP dan SMU sekaligus dilengkapi laboratorium beserta asrama putra dan putri untuk merangkul semua peserta didik yang berada di pulau – pulau sekitaran pusat pendidikan terpadu tersebut, artinya semua sarana itu berada dari 1 titik dan diasramakan, paparnya.

Selain memfasilitasi peserta didik yang berasal dari perbatasan, para tenaga pengajarnya juga akan diberikan fasilitas yang bisa membuat mereka merasa nyaman.

“Nantinya, guru – guru yang mengajar di selolah satu atap tersebut, diberikan intensif lebih tinggi, perumahan dinas, serta akses komunikasi yang di tingkatkan lebih baik lagi. Supaya mereka betah dan bisa melakukan komunikasi tanpa ada hambatan untuk berhubungan dengan teman – temannya yang berada di kota,” katannya kepada IsuKepri.com.

Meskipun masih membutuhkan waktu dan proses dalam mewujudkannya, namun konsep pendidikan terpadu itu yang diharapkan bisa ada di wilayah perbatasan, sehingga untuk mendapatkan mutu pendidikan mereka tidak fokus lagi ke ibu kota kabupaten, karena mutu pendidikan di perbatasan setara dengan ibu kota/ kabupaten. (SAUD MC)

Alpian Tanjung

Read Previous

Produksi IMK Turun 3,49 Persen Pada Triwulan III

Read Next

Emas 24 Karat Rp510 Ribu Per Gram di Tanjungpinang