Pemko Tanjungpinang Ikuti Rapat TPID Regional Sumatera

Medan, IsuKepri.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang, melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan, Drs. Mekhwanizar selaku mewakili Wali Kota Tanjungpinang, mengikuti rapat koordinasi regional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Regional Sumatera yang berlansung di Hotel Asean Internasional Medan, serta dihadiri oleh seluruh TPID Tingkat Provinsi dan TPID Kab/ Kota yang ada di Wilayah Sumatera.

Rakor TPID Regional Sumatera diselenggarakan mulai dari 10 hingga 12 Oktober 2013 di Asean International Hotel, Medan.

Pelaksanaan rakor TPID tersebut, merupakan koordinasi antara Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Bank Indonesia.

Wali KotaTanjungpinang, yang diwakili oleh Staf Ahli bidang Pembangunan, Drs.Mekhwanizar,MM, memberikan perhatian dan masukkan dalam rakor tersebut.

Selain itu, dalam sambutan Direktur Pengembangan Ekonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Widodo Sigit Pudjianto menyempaikan, peran pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai wadah koordinasi lintas sektor di daerah semakin penting.

Mengingat, fungsi dari TPID adalah melakukan identifikasi atas sumber – sumber tekanan inflasi dan merumuskan langkah – langkah yang diperlukan untuk mengatasi sumber – sumber permasalahan, ujar Widodo belum lama ini.

Dalam perkembangannya, kata Widodo, koordinasi TPID tidak hanya terbatas dalam lingkup satu wilayah administratif semata, namun berkembang dari tingkat kabupaten/ kota dan provinsi di dalam satu wilayah menjadi antar wilayah/ provinsi, karena keterkaitan ekonomi antar daerah.

Widdodo juga mengatakan, untuk mendorong optimalisasi koordinasi antar TPID, terutama dalam hal keterkaitan ekonomi antar daerah, kerjasama antar daerah menjadi salah satu sarana yang efektif untuk lebih mensinergikan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain dalam kerangka NKRI.

Menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan potensi antar daerah, sehingga kesenjangan antar daerah dapat diminimalisasi serta meningkatkan pertukaran pengetahuan dan teknologi, ucapnya.

Akan hal itu, kata Widodo, adanya perbedaan karakteristik sumber daya antar daerah menyebabkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pangan, tidak dapat dipenuhi hanya mengandalkan pada produksi lokal di masing – masing daerah, melainkan ada saling ketergantungan yang tinggi dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

Di samping itu, masih besarnya perbedaan kapasitas infrastruktur antar daerah kerap kali menghambat kelancaran arus distribusi barang. Dalam kaitan ini, adanya kerjasama antar daerah yang kuat diharapkan menjadi solusi untuk memastikan kelancaran ketersediaan pasokan pangan bagi masyarakat, menjamin kontinuitas pasokan, kelancaran arus distribusi, kebijakan lalu lintas barang di daerah pemasok dan tata niaga yang lebih tertata yang pada akhirnya dapat mewujudkan stabilitas harga, katanya.

Pada kesempatan tersebut, Mekhwanizar menyampaikan, TPID Kota Tanjungpinang yang akan terbentuk mempunyai tantangan yang cukup berat dalam mengendalikan inflasi Kota Tanjungpinang.

Hal ini, kata Mekhwanizar, disebabkan Tanjungpinang bukan daerah penghasil komoditas pangan dan posisi geografis yang jauh dari daerah pemasok.

Namun dengan niat dan tekad yang kuat, saya yakin kita mengendalikan Inflasi Kota Tanjungpinang menjadi rendah dan terkendali, sehingga kondisi ekonomi kondusif dengan harga – harga komoditas pangan terjangkau dan pasokan yang cukup pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, ucap Mekhwanizar. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Ansar Lepas Pawai Takbir di Tanjunguban

Read Next

Pemkab Bintan Akan Tambah Satu Pabrik Es