Bintan, IsuKepri.com – Pasca pertambangan dari PT Antam Kijang, banyak asset – asset perusahaan ex penambang bauksit yang terbengkalai. Selain itu, tim untuk pasca tambang yang diturunkan dari UGM Jogjakarta juga tak maksimal dalam memberikan pelatihan ekonomi kerakyatan buat masyarakat Kijang.
“Seperti dermaga Antam, kita lihat hingga saat ini masih belum juga di fungsikan, bahkan tidak tahu apa kendalanya. Padahal, dermaga itu bisa di fungsikan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan pensiunan Antam dan putra – putri Antam,” ujar Yahya Buyung salah seorang pensiunan Antam, Selasa (17/9).
Menurut Yahya, pelabuhan Antam itu bisa dipergunakan untuk bongkar muat kontainer. Tinggal bagaimana pelaksanaannya dilapangan.
“Sekarang kan sia – sia dan tak terjamah sama sekali,” ujarnya.
Yahya juga sangat menyayangkan Himpunan Antam cabang Kijang yang tidak bisa membaca peluang tersebut. Padahal aset – aset Antam sangat mendukung untuk dijalankan kembali sebagai usaha.
“Kita nilai pengurus Himpunan Antam Kijang tak mampu menggerakkan untuk kesejahteraan pensiunan. Kan ada anak – anak Antam yang bisa diberdayakan untuk membuka peluang usaha itu,” ujarnya.
Selain itu, tambah Yahya, besi – besi tua yang tak terjamah milik Antam bisa dijual dan hasilnya untuk modal usaha anak – anak Antam. Dari pada program pasca tambang yang menghabiskan anggaran ratusan juta bahkan miliaran yang tak bermanfaat sama sekali untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara, lahan tidur di Tanah kuning, Tanah Merah, Taman Kijang Kota, Barek Betawi dan lainnya juga bisa dimanfaatkan untuk usaha perkebunan.
“Kalau memang Antam peduli dengan pensiunannya dan diberi modal tentu bisa untuk mengolah menjadi yang menguntungkan,” imbuhnya. (RAMDAN)
