Majelis Syi’ar Islam Kepri Gelar Seminar Keagamaan

Batam, IsuKepri.Com – Majelis Syi’ar Islam Provinsi Kepulauan Riau dan Forum Pemberdayaan Pesantren yang bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Negeri Batam, menggelar seminar keagamaan, pada Kamis (26/9) di Pesantren AL-Jabar, Bengkong – Batam.

Pelaksanaan seminar itu juga, guna membimbing santri atau para pemuda cikal bakal penerus bangsa yang kuat dan cerdas dalam ilmu dunia juga ilmu agamanya.

Dalam kegiatan itu juga, turut hadiri oleh Kementrian Agama Kota Batam yang diwakili oleh Drs.H. Sarbaini. Dalam sambutannya, seminar keagamaan dengan tema Optimalisasi Peran Pesantren dalam Mengaktualisasi Nilai dan Semangat Islam Sebagai Rahmatan Lil Alamin ini, agar dapat dilaksanakan dengan berkelanjutan.

Saya sangat mendukung sekali acara ini. Karena, dengan adanya diskusi ini, sangat membantu memecahkan suatu permasalahan – permasalahan seputar Pesantren di Kepulauan Riau, ucap Sarbaini, belum lama ini.

Selain itu, dalam waktu dekat yakni di tahun 2014, akan membangun SMK Negeri Perikanan berbasis pondok pesantren, tepatnya di Stokok.

SMK Negeri Perikanan berbasis pondok pesantren itu nanti, akan memberikan ilmu umum yang bagus dan mempertajam pemaham ilmu agama, kata Sarbaini.

Pada kesempatan itu juga, Pimpinan pondok pesantren Al Jabar, Muhammad Fitrah Nugraha menyampaikan, dalam pembangunan pondok Pesantren Al Jabar, pesantrennya akan terus mendidik dan melahirkan jebolan – jebolan yang berkualitas di dalam pendidikan ke islaman dan yang berakhlak mulia.

Keistimewaan inilah yang membedakan pesantren dengan banyak sekolah – sekolah formal lainnya, kemudian keistimewaan ini menjadikan identitas pesantren sebagai pendidikan yang berorientasikan ke islaman, ucap Fitra.

Akan hal itu, Fitra mengajak untuk membangkitkan dan membesarkan agama Allah dengan melakukan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, agar dikemudian hari Islam tetap jaya di Kepulauan Riau.

Saat ini, Batam merupakan daerah industri yang besar di Indonesia, dengan kehadiran Pesantren Al Jabar di Batam ini, diharapkan dapat menjadikan Batam yang agamais dengan status kerukunan umat beragama yang baik, katanya.

Untuk itu, kata dia, keseriusan para santri sangat dituntut di pesantren Al Jabar, agar kelak menjadi pemimpin – pemimpin yang baik.

Setidaknya, dengan keseriusan ini mampu memberikan gambaran bagaimana pola dan gaya kepemimpinan generasi muda sekarang, ujarnya.

Hal itu juga, disambut baik oleh Rizaldy Siregar,S.Ag, dari Forum Pemberdayaan Pesantren Kepulauan Riau. Rizaldy menyampaikan, para santri harus memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu dilingkungan pesantren, karena lingkungan pesantren sangat steril dari pengaruh – pengaruh asing.

Pendidikan perbaikan akhlak merupakan sesuatu yang sangat mutlak dilakukan, pendidikan tersebut hanya dapat ditemui di pesantren. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum pesantren mengarahkan para anak didik untuk memiliki kemampuan spiritual, emotional dan intelektual. Kemampuan ini tidak hanya dipergunakan saat di dunia saja, namun terlebih – lebih untuk kepentingan akhirat, ujar Rizaldy.

Ia mengatakan, seorang pemuda haruslah memiliki semangat yang tinggi dalam menggapai semua impiannya dengan cara bersungguh – sungguh dalam menuntut ilmu.

Kesungguhan ini harus dibarengi dengan rasa ingin tahu pada hal – hal yang baru, agar menambah pengetahuan dan wawasan, ucapnya.

Pesantren, kata Rizaldy, merupakan penghasil Sumber Daya Manusia yang berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh sekolah. Untuk itu, para santri jangan merasa malu dan minder dalam menuntut  ilmu di pesantren, justru santri harus miliki rasa bangga, karena berguru di pesantren yang mengajarkan banyak hal – hal kebaikan, dalam upaya memperbaiki akhlak dan moralitas manusia.

Perbaikan akhlak dan moralitas untuk saat ini memang menjadi salah satu masalah yang dianggap berbahaya bagi generasi muda yang kelak menjadi pemimpin dimasa akan datang dan pososi Kepulauan Riau khususnya kota Batam ini, adalah garda terdepan yang langsung berhadapan dengan negara asing seperti Singapura dan Malaysia, katanya.

Selain itu, Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Drs. H. Surya Makmur Nasution, Mhum menanggapi persoalan tersebut, dan hal itu perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Supaya persoalan tersebut, tidak boleh dibiarkan berlarut – larut, pemerintah harus cepat menangani persoalan seperti itu.

Keberadaaan pendidikan keagammaan di kepri ini penting, dan menjadi perhatian serius bagi pengelola, ujar Surya.

Pada kesempatan itu juga, Persatuan Mubaligh Batam, H. Zulkarnain Umar menambahkan, pendidikan Islam itu dapat memahami Islam secara baik serta mangamalkannya secara konsisten, sehingga menjadi rahmatan lil alamin. Pengamalan ajaran islam di dalam kehidupan sehari – hari akan membawa hidup satu individu kearah yang lebih baik.

Perlunya memahami dan mengamalkan Islam secara menyeluruh (Kafah) agar tidak ada lagi kesalahan dan perbedaan pendapat diantara umat Islam. Pembahasan secara menyeluruh mampu membantu menemukan titik terang dari sebuah masalah, sehingga dapat disimpulkan mana yang baik dan mana yang buruk, ucap Zulkarnain.

Hal itu juga di sambut baik oleh perwakilan Pemuda Muhammadiyah dan sepakat dengan pendidikan karakter yang sudah mulai di gembor – gemborkan.

Harus tampil beda dengan pendidikan moral yang sudah di peroleh di pesantren, sehingga apabila tampil ke masyarakat dapat memberikan nuansa keagamaan disekitarnya, ujar perwakilan Pemuda Muhammadiyah, Mahayudin.

Sementara, Ketua Pelaksana Kegiatan tersebut, Cahya Sumirat mengatakan, Majelis Syi’ar Islam Kepulauan Riau akan melakukan kegiatan – kegiatan yang sama diberberapa Kabupaten/ Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan tersebut digagas untuk mendekatkan semua pihak dari berbagai elemen kelompok masyarakat kepada pesantren.

Kegiatan seminar Optimalisasi Peran Pesantren dalam Mengaktualisasi Nilai dan Semangat Islam Sebagai Rahmatan Lil Alamin, dan diharapkan mampu menumbuhkan rasa semangat dan memperbahrui rasa keislaman. Islam adalah agama yang memberikan rahmat, Islam tidak pernah membenarkan tindakan kekerasan atas nama agama dalam bentuk apapun. Pesan fundamental Islam ini lah yang harus di jaga serta dipahamkan kepada seluruh elemen kelompok masyarakat.

Kepada para peserta seminar diharapkan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan seminar ini, serta memberikan pertanyaan kepada narasumber terkait pesoalan – persoalan yang dianggap perlu dikaji bersama. Permasalahan pesantren adalah menyangkut permasalah umat islam, maju dan mundurnya pesantren, sangat tergantung kepada generasi Islam saat ini menyikapi keberadaan pesantren itu sendiri, ujar Cahya. (CR01)

Alpian Tanjung

Read Previous

Hanya Satu Penjual Pempek di Akau Potong Lembu

Read Next

KMP Kepri Bantu Beasiswa Didua Sekolah di Perbatasan