Tanjungpinang Alami Inflasi 3,68 Persen Selama Juli

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang pada Juli 2013, mengalami Inflasi sebesar 3,68 persen.

“Kenaikan IHK tersebut dari 138,77 pada Bulan Juni 2013, menjadi 143,87 pada bulan Juli atau terjadi inflasi sebesar 3,68 persen,” kata Kepala BPS Kepri, Dumangar Hutauruk, kemarin.

Kenaikan IHK ini, menurut Dumangar, terjadinya perubahan harga pada 108 komoditi kebutuhan masyarakat menjadi pemicu terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang, pada Juli 2013.

“Dimana, sebanyak 96 komoditi atau jasa diantaranya mengalami kenaikan harga atau tarif. Antara lain, bensin, ikan selar, bawang merah, angkutan dalam kota, nasi, ikan tongkol, daging ayam ras, kue kering berminyak, beras, ikan kembung/ gembung, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, udang basah, telur ayam ras, daging sapi, sotong, cabe rawit, kue basah, mie dan sate,” ujar Dumangar.

Sebaliknya, sambung dia, 12 komoditi lainnya justru mengalami penurunan harga/ tarif, yaitu susu kental manis, sabun cair/ cuci piring, bir, ikan dalam kaleng, apel, bayam, tomat sayur, kacang panjang, jeruk, minyak goreng, semangka, dan emas perhiasan.

Selanjutnya, dia menerangkan, laju inflasi melihat dari tahun kalender (Januari – Juli) 2013 di Kota Tanjungpinang tercatat sebesar 6,61 persen, jauh lebih tinggi dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya sebesar 1,26 persen.

Sedangkan, laju inflasi “‘year on year”‘ (Juli 2013 dibanding dengan Juli 2012) di Kota Tanjungpinang sebesar 9,42 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,67 persen.

Sementara, apabila melihat dari 16 kota IHK di Sumatera, katanya, tercatat keseluruhan kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 3,70 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,71 persen.

Masih kata Dumangar, bila dilihat dari 66 kota IHK di Indonesia, tercatat keseluruhan kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 6,04 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 1,36 persen. Sedangkan Kota Tanjungpinang menempati peringkat ke 20 dari 66 kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi.

Kemudian perkembangan IHK menurut  pengeluaran dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun IHK Kota Tanjungpinang pada Juli 2013, tercatat keseluruhan kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks.

“Yaitu kelompok bahan makanan sebesar 5,97 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 2,50 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,35 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga indeks sebesar 0,58 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 9,58 persen,” kata Dumangar. (AFRIZAL)

Alpian Tanjung

Read Previous

Staf Dishub Bintan Bohongi Warga Tambelan

Read Next

Disperindag Temukan Kenaikan Harga dan Timbangan Rusak