Tanjungpinang, IsuKepri.com – Penerimaan siswa baru saat ini telah berakhir, siswa yang diterima tengah menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS) disekolah masing – masing. Meskipun telah bersekolah, para orang tua masih juga mengeluh terkait system rayon yang dinilai membatasi langkah anak untuk dapatkan sekolah yang bagus.
Orang tua murid yang anaknya cenderung pintar sangat menyayangkan tidak dapat memasukkan anak mereka ke sekolah yang memiliki prestasi yang baik di Tanjungpinang. Pasalnya Rayon telah ditentukan dan akhirnya bersekolah disekolah yang standarnya dinilai biasa – biasa saja.
Bagi orang tua siswa yang lulus, namun nilai tidak mencukupi standar sekolah, juga mengeluhkan hal tersebut. Pasalnya, anak mereka terancam tidak sekolah dikarenakan hanya boleh mengikuti sekolah – sekolah yang termasuk dalam rayon. Sementara, sekolah negeri yang ada di rayon tersebut tidak menerima anaknya dengan nilai 5 kebawah dan tidak memiliki sertifikat keterampilan.
Kami berharap kepada sekolah negeri, karena sekolah negeri bisa gratis sekolah, sementara sekolah swasta pasti banyak uang yang akan dikeluarkan nantinya, sementara kami orang susah, jatah 20 persen untuk orang tidak mampu ada, tapi sangat cepat sekali penuh kuotanya, sehingga kami tidak kebagian, ujar Yadi, salah satu orang tua murid yang berdomisili dikawasan Kelurahan Tanjungunggat, Selasa (16/7) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Tanjungpinang.
Yadi mengaku anaknya hampir tidak bersekolah, pasalnya sekolah negeri pun mematok harga untuk seragam saja sekitar Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Yadi terpaksa berhutang sana sini untuk melunasi uang sekolah anaknya.
Memang system Rayon ini batasi langkah saya untuk menyekolahkan anak, selain itu system rayon ini saya lihat tiap – tiap sekolah banyak mengambil keuntungan, karena mau tidak mau anak harus bersekolah dimana rayon itu telah ditentukan, maka mereka menaikkan harga baju, sampai baju khusus pun ada, untuk apa baju khusus itu saya tidak mengerti, ujarnya. (HABIBI)
