Tanjungpinang, IsuKepri.com – Korban trafiking dari Gunung Sitoli, Pulau Nias, mengaku dijanjiin kerja sebagai pembantu di Malaysia oleh tersangka IR (31) dengan gaji senilai Rp3 juta selama satu bulan, dan hal itu yang membuat korban bersedia bekerja di Malaysia.
Selain itu, dalam pengrekrutan ketiga korban di Gunung Sitoli pada 3 Jui 2013 lalu, salah satu korban Lina (19) mengaku ditawarin bekerja di Malaysia oleh tersangka IR dan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun dari dirinya dan kedua temannya yakni Rosi (31) dan Leni (20).
“Kami tidak dimintain uang oleh ibu IR (tersangka red). Semua biaya kami, ditanggung olehnya, baik biaya dari Gunung Sitoli dan tiba di Tanjungpinang,” ujar Lina, Kamis (25/7) kepada media ini di Polsek KKP Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
Bahkan, diutarakannya, semua segala macam biaya yang diperlukan untuk kepengurusan paspor, ongkos, makan dan tempat tinggal juga di tanggung IR.
“Kami hanya berangkat kosong dari kampung. Kami tertarik bekerja di Malaysia karena gajinya besar,” ucap Lina sembari menahan rasa takut dan sedihnya kepada media ini.
Dalam pengrekrutan itu juga, Lina mengaku tidak ada unsur paksaan dari IR. Awalnya hanya janjian ketemu di Pasar Gunung Sitoli, setelah ketemu, IR langsung menawarkan pekerjaan tersebut. Lantaran gajinya sangat menggiurkan, sehingga korban tertarik akan hal penawaran kerja dari IR itu.
“Kami tertarik dengan gaji yang dijanjikan IR, karena gaji saya di Gunung Sitoli kecil, karena itu saya dan teman – teman bersedia bekerja di Malaysia,” katanya.
Selain itu, selama seminggu di Tanjungpinang, ketiga korban ditampung di rumah IR sambil menunggu paspor selesai.
“Kami satu minggu tinggal di rumah IR, dan kami tidak tau dimana alamatnya, sebab begitu sampai di Tanjungpinang, kami berdiam dirumah itu sambil menunggu berangkat ke Malaysia,” ucap Lina.
Atas pencegahaan yang dilakukan Polsek KKP terhadap mereka, Lina mengaku bersedia dipulangkan ke kampungnya di Gunung Sitoli. (ALPIAN TANJUNG)
