PKS Desak Pembangunan Perpustakaan Nasional Agar Dipercepat

Jakarta, IsuKepri.com – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendesak pembangunan perpustakaan nasional agar dipercepat. Pasalnya, Anggota Komisi X DPR RI, mendukung penuh semangat Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) mewujudkan rencana pembangunan Perpustakan Nasional baru sebagai icon peradaban bangsa.

Dalam hal itu, Anggota Komisi X DPR RI, Herlini Amran, bersama fraksinya meminta Kementerian PPN/ Bapenas dan Kementerian Keuangan tidak menghambat penganggaran pembangunan perpustakaan pusat kebudayaan (civic center) tersebut.

Saya percaya, hadirnya Perpustakaan Nasional itu sebagai civic center dan akan menjadi jangkar budaya gemar membaca di negara kita. Jika Pemerintahan SBY komitmen terhadap misi pengembangan pengetahuan dan kebudayaan, maka tidak perlu ada cerita keterbatasan anggaran. Perpustakaan Nasional, semegah 24 lantai adalah harga mati, harus kita dukung bersama, ujar Herlini, Kamis (20/6).

Merujuk ajuan awal PNRI ke Komisi X DPR RI, pembangunan Perpustakaan Nasional di Jalan Merdeka Selatan No.11 Jakarta Pusat itu, direncanakan seluas 50.445 m2 atau setinggi 24 lantai, dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp465,2 miliar. Namun karena alasan keterbatasan APBN 2013, maka rencana pembangunannya sempat dipangkas oleh Kementerian PPN/ Bapenas menjadi setinggi 10 lantai saja. Hal itu, Herlini menolak kebijakan tersebut dan menyampaikan dukungan,

Jajaran PNRI harus terus maju pantang mundur, demi mewujudkan icon peradaban bangsa setinggi 24 lantai. Saya yakin uang negara sangat layak dialokasikan untuk pembangunan yang bersifat investasi jangka panjang, ini bagian dari mencerdaskan kehidupan bangsa lho. Masa mengeruk peninggalan peradaban purba di Gunung Padang saja Pak SBY merestuinya, kenapa untuk perpustakaan tidak? tuturnya.

Legislator Dapil Kepri ini menambahkan, Anggaran pembangunan Perpustakaan Nasional ini relatif kecil jika dibandingkan pemborosan anggaran oleh birokrasi pemerintahan. Sebab, berapa triliun uang negara dihabiskan untuk kunjungan birokrat atau rutinitas penyusunan dokumen? Jadi, tidak benar alasan keterbatasan anggaran hingga menghambat pembangunan perpustakaan tersebut, ucapnya.

Selain mendukung hadirnya Perpustakaan Nasional (National Libraries) di jantung Ibu Kota, seperti halnya dimiliki oleh hampir 60% negara di dunia, Herlini juga mendorong PNRI agar lebih gigih sosialisasikan budaya gemar membaca kepada semua kalangan masyarakat. IngsyaAlloh jika negara kita memiliki Perpustakaan Nasional semegah itu, Gerakan gemar membaca kian tumbuh. Dengan adanya fasilitas publik di Perpustakaan Nasional, saya membayangkan antusias masyarakat ke perpustakaan akan semeriah jalan – jalan ke mall, katanya. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Penyengat Hilang Tertutup Kabut

Read Next

Puncak Hari Lingkungan di Tandai Penanaman Pohon