Ketahuan Nyuri, Pelaku Nyaris Diamuk Warga

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Seorang pelaku pencurian, SE (27) nyaris diamuk warga Sei Timun hingga babak belur. Hal itu, lantaran pelaku ketahuan mencuri mesin dinamo, besi dan alat pemotong besi di sebuah pabrik batako. Bahkan saat hendak ditangkap, pelaku sempat melakukan perlawanan terhadap polisi.

Kapolres Tanjungpinang, AKBP Patar Gunawan Sik, melalui Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Suhardi Hery pada wartawan, Selasa (18/6), penangkapan terhadap pelaku SE, atas informasi dari warga yang mengatakan, bahwa ada maling masuk ke dalam pabrik, belum lama ini sekitar pukul 02.00 WIB.

“Aksi pelaku ketahuan pemilik pabrik dan sempat dikejar Albert Sutan selaku pemilik pabrik batako,” ucap AKP Suhardi.

Awalnya, pemilik CV Bintan Marine tersebut, berhasil menangkap pelaku, tetapi ia melakukan perlawanan, hal itu juga diketahui warga, dan warga pun membantu korban. Akan tetapi, pelaku berhasil meloloskan diri. Atas hal itu, warga langsunga menghubungi polisi.

“Anggota datang dan langsung menyisir lokasi kejadian. Ternyata pelaku sembunyi di semak-semak dan tidak jauh dari pabrik korban,” katanya.

Atas diketahuinya persembunyian pelaku, dan ketika hendak ditangkap,pelaku mencoba melakukan perlawanan, sehingga terjadi perkelahian antara pelaku dan anggota polisi.

Namun, setelah beberapa saat terjadi perkelahian, polisi berhasil membekuk pelaku, dan menggelandangnya ke Mapolsek Tanjungpinang Timur. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku, ternyata ia melakukan pencurian tersebut telah beberapa kali di lokasi pabrik korban tersebut.

Dari pengakuan tersangka SE kepada wartawan, ia sebenarnya tidak mempunyai niat untuk mencuri, akan tetapi lantaran didesak kebutuhan, ia pun terpaksa nekat mencuri.

“Ada teman-teman dan adik dari kampung datang, semuanya enam orang, dan belum kerja, jadi saya terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan makan mereka,” ucapnya.

Sebenarnya, kata dia, ia sudah memiliki pekerjaan, namun uang dari pekerjaannya tersebut tidak mencukupi untuk kebutuhannya sendiri, ditambah lagi dengan enam orang teman dan adik kandungnya yang baru datang dari kampung.

“Gaji saya tidak cukup pak,” kata tersangka yang juga berasal dari Blitar, Jawa Timur ini.

Tersangka juga mengaku baru seminggu bekerja sebagai tukang bangunan. Selain itu, ketika digeledah kepolisian, polisi menemukan beberapa jimat yang digunakan tersangka, saat melakukan aksinya, antara lain kulit harimau dan rusa, haekal, sabuk, sapu tangan, bahkan keris.

“Barang – barang itu hanya untuk jaga diri saja, kerisnya peninggalan dari kakek saya,” ujar tersangka.

Selain itu, tersangka mengaku sudah tiga kali melakukan aksinya di pabrik tersebut, dan dua kali berhasil mengambil beberapa alat yang terbuat dari besi di pabrik itu.

“Dua kali saya jual ke besi tua, satu kilo tiga ribu rupiah, dan hasilnya 240 ribu rupiah, dua kali jadinya 480 ribu,” tuturnya.

Pencurian terakhir, tersangka mengambil dinamo yang beratnya mencapai sekitar 30 kilogram, dan beberapa besi lainnya.

“Saya ambil sendirian saja, dan masih kuat mengangkatnya,” katanya sambil mempraktekan mengangkat mesin dinamo tersebut seorang diri.

Uang dari barang itu, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan teman – temannya, ia gunakan untuk menghidupi kekasihnya yang merupakan seorang janda. “Iya, main” sama janda,” ucap tersangka. (ALPIAN TANJUNG)

Alpian Tanjung

Read Previous

Sekda Prov Buka Lomba Inovasi TTG se-Kepri 2013

Read Next

Dispora Kepri Akan Gelar Kejuaraan Olahraga Perbatasan