Solar Langka, Sales Pertamina Tertutup

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Senior Sales BBM Ritel Pertamina Wilayah Kepri, Telku Deski Arifin, dinilai tertutup terkait langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) solar di Kota Tanjungpinang-Kabupaten Bintan pada pekan lalu. Selain itu, ketika ditanya berapa kuota dalam sehari yang diberikan pertamina untuk SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, ia hanya meminta maaf kepada IsuKepri.

“Maaf, data itu tidak bisa saya berikan, dan untuk apa,” kata Senior Sales BBM Ritel Pertamina Kepri, Telku Deski Arifin saat di hubungi IsuKepri, di Tanjungpinang kemarin siang.

Sehingga, keterbukaan informasi pertamina terkait kuota penyaluran BBM di wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan tertutup untuk dipublikasikan. Hal itu, beda dari Sales Area Manager pertamina sebelumnya, yang mana terbuka untuk memberikan informasi sehingga dapat diketahui masyarakat luas.

Namun, selang beberapa menit kemudian, Telku berubah pikiran dan memberikan data yang dikirimkanya melalui pesan singkat secara global untuk keseluruhan SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang dan SPBU di Kabupaten Bintan.

“BBM untuk 5 SPBU di Kota Tanjungpinang, untuk premium 3.340 Kilo Liter (KL), Solar 1.040 KL. Sedangkan untuk di Kabupaten Bintan premium 1.560 KL dan Solar 786 KL untuk setiap bulannya. Tapi, kalau pertamax tanpa batas tergantung permintaan SPBU,” kata Telku, sambil menulis terima kasih.

Namun, ketika IsuKepri ingin menayakan bagaimana pengawasan dari pihak Pertamina terkait solar sering habis, Telku tidak dapat di hubungi kembali.

Solar Di SPBU Masih Langka

Sementara terkait beberapa hari yang lalu berita di media IsuKepri, untuk Solar Subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, hingga saat ini masih langka. Hal itu terjadi disalah satu SPBU simpang Km 16 Tanjunguban, Selasa (16/4) kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB, solar kosong.

Selain itu, kelangkaan juga dialami oleh nelayan Tanjungpinang yang sehari-harinya kelaut dan membutuhkan solar tersebut untuk bahan bakar pompong mereka.

Salah seorang Nelayan, Udin mengatakan, sejak sepekan terkhir, solar sulit didapatinya dibeberapa kios minyak diperairan Kampung Bugis.

Sebelumnya, setiap hari solar itu mudah didapati pada kios-kios minyak yang ada. Saat ini, solar mulai berkurang, alasannya, solar belum ada dan lagi kosong, katanya.

Sehingga, kata dia, tidak dapat pergi kelaut pada hari ini. Kemungkinan, besok solar sudah ada dan bisa berangkat kelaut.(Rizal/ Pian)

Alpian Tanjung

Read Previous

Gatot: Minta Aturan Tata Niaga Pertambangan Diberlakukan

Read Next

Soerya: Berantas Kemiskinan Tugas Pemerintah