40 Agen Belum Terima Deposit Dari Batavia

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sebanyak 40 Agen tiket pesawat yang ikut anggota Asosiasi Travel Agent (Asita) dari 60 lebih agen tiket se-Provinsi Kepri, merasa dirugikan oleh pihak Maskapai Batavia Air sejak beberapa bulan lalu dinyatakan pailit. Hingga saat ini, Ahad (14/4), 40 agen tersebut belum menerima Dana daposit Top up atau saldo isi ulang. Hal ini disampaikan oleh beberapa pemilik Agen tiket yang ada di Tajungpinang kemarin.

Hingga saat ini, kami belum menerima saldo topup atau dana deposit isi ulang dari Maskapai Batavia. Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu sudah dilaporkan kepada DPD Asosiasi Travel Agen (Asita) Provinsi Kepri, ucap dalah satu agen tiket yang enggan namanya dituliskan.

Kemudian, sambung dia, sampaikan kapan dana deposit uang saldo topup akan di kembalikan. Padahal, kami mengharapkan kepada pengurus Asita yang mewakili supaya mendesak atau menayakan lagi kepada pihak Batavia yang ada di kantor pusat, agar secepatnya uang saldo kami dikembalikan yakni sekitar Rp8 juta lagi, ujarnya.

Adapun syarat menjadi agen Batavia Air, kata dia, sebelumnya harus menyetorkan modal awal minimal Rp 10 juta. “Untuk saldo saya sendiri sisanya masih ada sekitar Rp8 juta, bayangkan dari 40 agen yang ada di Tanjungpinang, dikalikan seumpama Rp5 juta, totalnya sekitar Rp200 juta, dana yang harus di kembalikan Batavia. Tapi sampai saat ini belum ada tanda dari pihak Batavia untuk mengembalikanya dan sekarang diurus pihak Asita,” katanya.

Sejak maskapai penerbangan Batavia Air diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, 30 Januari 2013 yang lalu.
Pengadilan memutuskan pailit Batavia Air karena dinilai tidak mampu membayar utang perjanjian sewa-menyewa pesawat dengan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar 4,69 juta dollar AS.

Akibat pailitnya Batavia, sehingga terjadi kerugian dibeberapa agen tiket travel yang ada di Tanjungpinang, “kami berharap kepada Asita, supaya coba serius dan perhatian terhadap agen tiket yang ada di Tanjungpinang supaya menayakannya lagi. Sebab, saldo kami masih tersimpan di Batavia Air,” katanya.

Sementara, Ketua DPD Asosiasi Travel Agen (Asita) Provinsi Kepri, Kadek Sutriani mengatakan, kerugian pengusaha agen perjalanan atau tiket untuk di Kepri yang sudah terdata dan melapor ada sekitar 60 Agen lebih.

Tapi yang melapor hanya sekitar 40 agen, itu juga agen yang aktif dan kami mencatat ada lebih kurang 60 agen travel di Kepri mengalami kerugian uang saldo depositnya. Tapi yang jelas, kami sudah berkoordinasi dengan Asita pusat untuk membantu dan melaporkan ke Kurator pusat, supaya kerugian agen tiket yang ada di Kepri bisa dikembalikan secepatnya dan kami sekarang masih menunggu,” kata Kadek.

Namun yang jelas, katanya, untuk uang-uang Top up atau saldo penjual tiket sudah disampaikan ke DPP. Hal itu Masih dalam proses dan kerjanya tidak mudah sehingga perlu waktu. “Saya kan baru pulang dari Bali, nanti kita tanya lagi apakah data-data kita sudah di verifikasi atau belum, saya belum tahu, ujar Kadek.

Selain itu, terkait nilai kerugian terhadap agen tiket anggota Asita kepri, Kadek belum dapat merincikannya. Pasalnya, berkas dan data tersebut berada di kantornya.

Saya belum tahu berapa kerugian seluruhnya, nanti coba dilihat datanya dulu di kantor karena saya baru pulang dari Bali, katanya.

Selain itu, Kadek tidak dapat memastikan permasalahan kerugian agen tersebut, hingga kapan akan selesai, sebab meski dilihat dulu apakah sudah diverifikasi.

Saya belum mendapat informasi melalui email, apakah sudah selesai di verifikasi atau belum. Tapi yang jelas nanti mereka akan mengasih tau, tapi sekarang kita masih menunggu. Pastinya sih saya tak tahu atau kurang jelas karena pengurusan Kurator itu cukup panjang, tuturnya. (Rizal)

Alpian Tanjung

Read Previous

Gugatan Anggota Fraksi PAN Ditolak Pengadilan Jakarta

Read Next

Hasil Liga Premiere Inggris, Sabtu 13 April 2013