Sekilas Kawasan Perbatasan, Kecamatan Bintan Pesisir

Kelong, IsuKepri.com – Kelong merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Bintan Pesisir, dimana inilah satu-satunya Kecamatan se-Kabupaten Bintan yang merupakan daerah kawasan perbatasan. Untuk menuju ke pulau ini memakan waktu kurang lebih 20 Menit menggunakan “pong-pong” dari Pelabuhan Barek Motor Kijang. Kelong berhadapan langsung dengan pulau Malin, Pulau Kecil, dan Pulau Tenggen.

Betapa sulitnya tinggal di kawasan perbatasan seperti Pulau Kelong dan Pulau-pulau lainnya, serba terbatas, Pendidikan salah satunya. Kelong sendiri sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Bintan Pesisir hanya memiliki 2 Sekolah yakni SD 002 dan satu SMP, belum punya SMA.
Anak-anak yang telah lulus dari SMP biasanya harus menyebrang ke Kijang untuk melanjutkan kejenjang SMA.

Menurut pengakuan Iskandar, salah satu murid kelas 4 SD 002 Kelong yang juga harus menyebrang untuk bersekolah karena dirinya tinggal di pulau Malin yang belum punya sekolah menyatakan bahwa dirinya harus bangun pagi-pagi untuk menyebrang ke Kelong dengan sampan dayung milik Ayahnya.

“Bapak kami punya sampan, bapak antar – jemput kami tiap hari,” ujar Iskandar yang baru 10 Tahun.

Beruntung pulau tempat Iskandar ini tidak jauh dari Kelong, maka setibanya ia pulang sekolah dan menuju Pelabuhan dengan semangat ia menjerit melihat Ayahnya dari kejauhan, lalu melambaikan tangannya bermaksud untuk menjemputnya.

“Paaak,” Teriak Iskandar sambil melambaikan tangannya.

Hal ini sudah menjadi kebiasaan Iskandar dan 7 temannya yang sama-sama tinggal di pulau Malin. Mereka tetap bersemangat sekolah, bermain, bercanda seperti layaknya anak- anak yang lain.

Hasan, Ayah dari Iskandar yang juga berprofesi sebagai Nelayan kecil-kecilan mengaku juga sudah terbiasa mengantar dan menjemput anak -anak sekolah.

“Mau bagaimana lagi, kondisinya seperti ini,” ujar Hasan sambil menggayung sampannya dan meninggalkan kami.

Betapa minimnya Infrastruktur yang ada di pulau ini, sehingga menyulitkan masyarakat Kecamatan Bintan Pesisir khususnya.

Tak hanya itu, para nelayan tempatan juga banyak yang mengeluh. Penghasilan mereka tak sebesar dulu, kini kian menurun diakibatkan banyak nelayan Asing (Thailand) yang masuk kewilayah Indonesia dan banyak juga nelayan Asing maupun Nelayan Lokal yang curang dalam menangkap ikan.

“Mereka (Nelayan Thailand) gunakan Alat tangkap yang canggih, Kapal yang besar, sedangkan kami disini rata-rata pakai kapal kecil dan peralatan yang seadanya,” Ujar Ali, Nelayan Kelong.

Banyak sebenarnya persoalan – persoalan di kawasan perbatasan seperti Pendidikan, Kesehatan, Keamanan, dan Infrastruktur lainnya. (One)

Foto-0378

ione

Read Previous

34 Ribu Pemuda Dukung Anas Urbaningrum

Read Next

Avanza Terperosok di Sei Ladi Senggarang