Di usia 6 tahun, James Parker (Daniel Henney) diadopsi oleh John Parker (Richard Riehle) yang berkewarganegaraan amerika dan berdomisili di Amerika. Setelah 20 tahun kemudian, James sengaja masuk ke sekolah militer amerika supaya bisa minta ditugaskan ke Korea Selatan.
Film ini tidak menceritakan secara rinci tentang masa lalu James yang bisa diadopsi oleh warga negara Amerika yang menetap disana.
James berniat untuk mencari orang tua biologisnya… Singkat cerita, Setelah James sudah berada di Korea Selatan. Ia masuk berita di TV Nasional Korea Selatan untuk mencari orang tua aslinya. Setelah gembar-gembor berita james dimedia lokal, ada Seorang Ayah yang mengaku bahwa dia adalah Ayah asli James.
Seorang Ayah yang mengaku sebagai Ayahnya James adalah Seorang Narapidana yang mendapatkan hukuman mati oleh pengadilan Korea Selatan karena telah membunuh dan memutilasi 2 korbannya.
Seorang Ayah yang mengaku sebagai Ayahnya James itu pun memiliki foto James masih kecil, dan foto itu sama seperti yang James punya sebagai barang bukti. Mereka pun akhirnya dipertemukan diruang tahanan dan disaksikan oleh media lokal disana.
Pertama kali James bertemu sama Ayahnya, perasaan James tidak terlalu emosional. Dalam arti dia masih pangling karena sudah sekian lama tidak bertemu sama Ayah aslinya. Hal pertama yang dia tanyakan adalah dimana Ibunya sekarang. Ternyata ibunya James sudah lama meninggal pada saat melahirkannya.
James merasa sudah berhasil menemukan Ayah aslinya, perasaan James meresa lega. Maksudnya, dia sudah tidak ada niat untuk menjalin keterikatan emosional yang lebih dalam lagi sama Ayahnya. Tapi, karena nasehat dari Pastur yang menjembatani bertemunya James sama Ayah aslinya. Agar dia sering bertemu sama Ayah aslinya disiang hari, karena dipagi hari adalah hari penentuan buat Seorang Narapidana yang divonis hukuman mati. Pengeksekusian hukuman mati itu dilaksanakan secara mendadak dipagi hari.
James pun mengikuti nasehat Pastur itu. Dan ia sering mengunjungi Ayahnya ditahanan pada siang hari. Mereka pun mulai bercerita kisah kehidupan masing-masing yang telah mereka lewatkan sebagai hubungan ayah dan anak. Dan seiring berjalannya waktu, keterikatan emosional hubungan Seorang Ayah dan Anak pun terjalin.
James juga sudah berusaha membuat petisi biar Ayahnya tidak dijatuhkan hukuman mati oleh pengadilan Korea Selatan. Alhasil, ia bertemu sama keluarga korban yang memprotes usaha pestisinya itu. Memang menyakitkan bila dilihat dari sudut pandang keluarga korban. Seandainya tersangka bisa mendapatkan keringanan dalam hukuman.
Usaha petisi James pun tidak dilanjutkan. Karena Ayahnya telah mengaku kepada james, bahwa ia benar seorang pembunuh. Di awal perjumpaan sama James, Ayahnya berbohong bahwa dia bukan membunuh korban melainkan hanya melakukan perlawanan sehingga tidak sengaja harus membunuh korban.
James pun sedih dan sakit hati mendengar pengakuan dari mulut ayahnya langsung. Si Ayah sengaja membuat cerita bohong itu agar Si James mau menjenguk dia secara rutin. Pikiran Si Ayah, kalau dia harus berkata jujur mungkin James tidak mau lagi mengunjungi dia ditahanan.
Dan yang lebih pahitnya lagi. Setelah dilakukan test sejenis DNA, ternyata Si Ayah ini bukanlah Ayah biologisnya si James. Dan di film ini tidak diceritakan secara rinci bagaimana Si Ayah ini bisa menikah sama Ibunya James, dan James bisa diadopsi sama John Parker di Amerika.
Apakah setelah James tahu semua cerita kebenaran itu dan dia berhenti mengunjungi Sang Ayah ???
Dipenghujung film ditampilkan orang asli yang berada di cerita film ini. Dan kita diberikan adegan-adegan original seperti pertama kali Si Anak bertemu sama Sang Ayah diruang tahanan. Dan pada saat Si Anak mengunjungi Si Ayah.
Cerita ini terilhami dari kisah kehidupan Aaron Bates. 🙂
*spoiler*
Aaron Bates tetap mengunjungi Ayahnya ditahanan, dia bilang mau memberi semangat untuk hidup. Walaupun Si Ayah bukan Ayah Biologisnya. 🙂
