Hasil Survei LK2PPL di Tanjungpinang, Anas Masih Diharapkan Jadi Capres

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Lembaga Kajian Kebijakan Publik dan Politik Lokal (LK2PPL) Tanjungpinang merilis hasil survei Calon Presiden (Capres). Mengejutkan, nama Anas Urbaningrum masih diharapkan mencalonkan diri jadi presiden oleh masyarakat.

Sementara itu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri tampil sebagai capres populer dengan raihan 32,08 persen, disusul mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla (18,87 persen).

Selanjutnya Aburizal Bakri mendapatkan 16,04 persen dan Prabowo Subiyanto 14,15 persen. Sedangkan Hatta Rajasa hanya mendapatkan 8,49 persen diikuti Dahlan Iskan, Mahfud MD dan Anas Urbaningrum yang berada di bawah tujuh persen.

Peneliti LK2PPL Maulana Chandra mengatakan, penyebaran quisioner dilakukan selama tujuh hari (21-27 Januari 2013). Respondennya sebanyak 150 orang dengan latar belakang keterwakilan laki-laki dan perempuan, pendidikan, pekerjan , suku dan agama

“Sosok Megawati dan Jusuf Kala ternyata masih menjadi harapan masyarakat. Tapi yang mengejutkan, masyarakat masih berharap agar Anas dapat mencalonkan diri jadi Calon Presiden dan kemudian terbebas dari jeratan hukum,” kata Maulana kepada media di Kepri Jumat,(8/3).

Dikatakannya, hiruk pikuk bursa calon presiden sudah mulai marak, padahal pemilihan presiden baru digelar setelah pemilu legislatif. Namun suasana pemilihan presiden juga tidak kalah seru.

“Untuk itu LK2PPL selaku lembaga riset di daerah merespon wacana tersebut dengan melakukan survei pemetaan pemilu dan pilpres. Dari nama-nama yang beredar kemudian diformulasikan dalam bentuk angket,” ujar Maulana.

Dari sejumlah nama yang beredar baik mulai dari public figur, tokoh masyarakat, politisi bahkan pengusaha semuanya diakomodir dalam riset kali ini. Responden dipilih orang yg sudah mempunyai hak suara (ber-KTP) dengan sistem random sampling dan dilakukan dengan format dor to dor (pintu ke pintu). Hal ini di maksudKan untuk meminimalisir tingkat kesalahan data, sehingga mendapatkan jawaban dari responden dengan benar.

Selanjutnya ada beberapa alasan utama yang digunakan rujukan masyarakat dalam menentukan pilihannya. Masyarakat memilih presiden berdasarkan kemampuan sebanyak 82,11 persen, kesamaan agama dengan pemilih sebanyak 8,42 persen, karena suku dan ideologi sebanyak 5,26 persen dan dikarenanakan kesamaan partai politiknya sebanyak 4,21 persen.

Chandara selaku peneliti LK2PPL juga  mengajukan pertanyaan jika ada tokoh muda di luar nama-nama tersebut apakah akan dipilih masyarakat?

“Hasilnya, masyarakat yang akan memilih sebanyak 24,49 persen, yang tidak memilih sebanyak 52,04 persen dan tidak menjawab sebanyak 23,47 persen,” pungkas Maulana Chandra.

 

Sumber : Haluan Kepri

ione

Read Previous

Pemerintah Komitmen Penuh Jaga Kesehatan Fiskal

Read Next

Taufiq Kiemas Mendapat Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti