Batam Jadi Pilot Project Inisiatif Transportasi Perkotaan Indonesia

Nasional, IsuKepri.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan 3 Pemerintah Kota yakni Pemko Batam, Medan dan Manado secara resmi menandatangani kesepakatan bersama Pilot Project Indonesia Sustainable Urban Transport Initiative (Indo Sutri) atau Proyek Percontohan Inisiatif Transportasi Perkotaan Indonesia Yang berkelanjutan, Kamis (7/3) di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Sistem transportasi yang berkelanjutan merupakan program yang dicanangkan dunia Internasional melalui kesepakatan Bali Action Plan pada Conference of Parties United Nations Climate Change Convention (COP UNFCCC) ke-13, 2007 silam yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). Untuk itu dipilih 3 kota yaitu Batam, Medan dan Manado sebagai proyek percontohan.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, HM Sani mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat memilih Kota Batam sebagai proyek percontohan. Menurutnya saat ini perkembangan kota Batam telah tumbuh pesat, dimana saat ini jumlah kendaraan roda empat di kota ini mencapai lebih dari 100 ribu unit dan kendaraan roda 2 yang mencapai kurang lebih 500 ribu unit. Namun Sani meminta adanya perhatian khusus kepada Batam pada khususnya dan Provinsi Kepri pada umumnya dari aspek transportasi laut dan udara, hal ini mengingat banyaknya jumlah kapal dan padatnya jumlah lalu lintas penerbangan yang melintasi Batam mengingat Batam terletak di perbatasan yang bertetangga dengan negara Singapura.

Ada lebih dari 200 kapal setiap harinya melintas di perairan Batam, untuk itu saya minta adanya perhatian yang lebih terhadap Batam, begitu juga dengan transportasi udara, karena merupakan jalur penerbangan dan pelayaran internasional, jelas Sani.

Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan proyek percontohan ini merupakan upaya bersama untuk menciptakan sistem transportasi yang berkelanjutan sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat.
Lebih baik disini, maksudnya tidak hanya bagaimana membangun transportasi perkotaan yang aman, nyaman dan terintegrasi, tetapi juga memperhatikan faktor ramah lingkungan dalam rangka mengurangi emisi karbon dioksida dan efek gas rumah kaca, jelas Menhub.

Menanggapi permintaan Gubernur Kepri, Menhub mengatakan akan meminta jajarannya termasuk dengan mitra kerja untuk memperhatikan hal-hal yang disampaikan HM Sani. Dirinya membenarkan bahwa pelaksanaan program ini harus tetap memperhatikan karakteristik dari daerah atau kotanya masing-masing.

Sementara itu walikota Batam, Ahmad Dahlan usai acara mengatakan menyambut baik perhatian dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang bekerja sama dengan German International Coorporation (GIZ) tentang kebijakan emisi dan transportasi. Terpilihnya Batam sebagai kota percontohan dikarenakan Batam sebagai kota yang berkembang dan memiliki jumlah pertumbuhan yang cukup tinggi dari jumlah penduduk maupun kendaraan. Ahmad Dahlan juga mengucapkan terima kasih atas perhatian khusus kepada kota Batam dari aspek transportasi darat, laut dan udara. Hal ini mengingat letak dan kondisi geografis Batam dan ditetapkannya Batam sebagai destinasi wisata dengan jumlah kunjungan wisatawan tertinggi ke 3 setelah Bali dan Jakarta yang membutuhkan situasi dan kondisi yang aman, nyaman dan ramah lingkungan bagi siapapun yang berkunjung ke Batam.

Tadi pak menteri sudah menginstruksikan staf ahlinya untuk memberikan perhatian khusus kepada Batam dari aspek transportasi laut, darat dan udara, kata Wako.

suprapto

Read Previous

Rudi : Kuatkan Harmonisasi TNI – Polri di Batam

Read Next

TKI Indonesia Keluhkan Perlakukan Tidak Layak