Banjir Akibat Global Warming?

jakarta, IsuKepri.com – Banjir menggenangi Jakarta pada Kamis 17 Januari 2013 menimbul pertanyaan, apakah terkait dengan global warming atau memang tata ruang ibukota yang salah kaprah. Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Paulus Agus Winarso, menyatakan, “Itu terlalu jauh”.

“Memang dalam kerangka besarnya ini bagian dari global warming, tapi masih terlalu jauh,” kata Agus pada Kamis malam. Dijelaskan juga kalau kejadian banjir besar di Jakarta ini kombinasi dari sejumlah faktor.

Agus menambah Pembentukan awan pun semakin tinggi karena banyak daerah hijau yang tata gunanya berubah jadi pemukiman atau pertanian. Daerah terbuka seperti itu memiliki panas yang lebih tinggi sehingga menghasilkan penguapan yang lebih banyak.

Karena awan terbentuk lebih banyak, hujan pun jadi lebih tinggi, kemudian Karena lahan hijau berkurang di hulu, air meluncur lebih cepat ke bawah. Dan hasilnya, banjir di Jakarta. “Pemukiman itu kan beton semua, jadinya air tak terserap, meluncur lebih cepat,” ujar Agus.

Agus berkata Artinya,problem banjir di Jakarta ini utamanya disebabkan perilaku manusia sendiri, bukan pada cuacanya. Dan penanggulangan banjir ini, dengan begitu, bukan pada pengendalian cuaca tapi pada pengawasan tata guna lahan.

Dan Agus melihat, tren banjir ini pun makin cepat dari yang diperkirakan. Seharusnya, banjir-banjir sebesar ini terjadi sekitar Februari. “Kelihatannya lebih awal kali ini,” ujar Agus. (viva/kvn)

Kevin Carl

Read Previous

Perkantoran Di Daan Mogot Masih Tutup Karena Banjir 1 Meter

Read Next

Dugaan Korupsi Jembatan Terusan Tanjungpinang

Banjir Akibat Global Warming?