I Putu Juli : Aspek Ekonomi di Perbatasan Kepri Perlu di Tingkatkan

Tanjungpinang, IsuKepri.com – Aspek ekonomi di perbatasan perlu mendapatkan perhatian serius. Hal ini diungkapkan oleh Asintel Danlantamal IV Tanjung Pinang Kolonel Laut (T) Putu Juli Adnyana saat menjadi keynote Speach pada sarasehan perbatasan di Tanjungpinang, Selasa (26/02/2013).

Putu mengatakan bahwa Kepri merupakan daerah perbatasan yang sangat strategis. Karena secara geografis terletak pada posisi yang sangat strategis, yaitu pada persilangan dua benua dan dua samudera, serta memiliki wilayah laut yang menjadi urat nadi perdagangan dunia, maka sudah seharusnya banyak keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari nilai posisi yang ada.

” Memikirkan pembangunan di wilayah perbatasan bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab perangkat pemerintah saja, namun seluruh elemen dan komponen bangsa juga harus memiliki andil terhadap pembangunan wilayah perbatasan, ” ujarnya.

Putu menambahkan bahwa dari beberapa aspek peningkatan perbatasan maka aspek ekonomi masih jauh dari harapan. Pembangunan di daerah perbatasan masih relatif tertinggal, karena lokasinya yang terpencil dengan tingkat aksesibilitas yang sulit, mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat serta rendahnya tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.

” Mereka hanya mengandalkan hasil-hasil dari alam secara terbatas dan fakta yang ada bahwa kehidupan ekonomi masyarakat yang berada di wilayah perbatasan tergantung pada perekonomian negara tetangga, sehingga selain dapat menimbulkan kerawanan di bidang politik juga dapat menurunkan kredibilitas pemerintah dan bangsa indonesia, ” ujar Putu.

Selain itu dari sisi sosial politik juga masih memiliki celah. Apalagi ditambah dengan mudahnya pengarus budaya asing yang masuk ke Kepri.

” Keberadaan masyarakat setempat sering menjalin hubungan yang lebih intensif dengan penduduk kawasan negara tetangga, maka akibatnya dapat mempercepat proses masuk dan berkembangnya budaya asing ke dalam kehidupan masyakarat perbatasan, sehingga wawasan kebangsaan masyarakat setempat sangat lemah akibat pengaruh negara tetangga, terutama karena ketergantungan terhadap kebutuhan hidup sehari-hari serta akibat tidak terpeliharanya sistem sirkulatori, ” ujarnya.

Diakhir Speachnya Putu mengatakan kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi khususnya penanganan wilayah perbatasan dan pulau terdepan, terkait dengan kondisi kesejahteraan masyarakat setempat, harus ada sinergitas seluruh elemen masyarakat.

Putu juga mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh LSKP2K sebagai upaya untuk membangun dialog tentang perlunya peningkatan infrastruktur di perbatasan sebagai langkah dan tindak lanjut peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah terdepan NKRI.

” Memikirkan pembangunan di wilayah perbatasan bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab perangkat pemerintah saja, namun seluruh elemen dan komponen bangsa juga harus memiliki andil terhadap pembangunan wilayah perbatasan, ” ujarnya. (Slk)

suprapto

Read Previous

Edy Sofyan : Jemaja Akan di Jadikan Project Tourism

Read Next

Surya : Politik Anggaran 30 % Untuk Perbatasan Perlu di Perjuangkan