Zulkarnanen Umar : Pesantren Aset Kemajuan Bangsa

Batam, IsuKepri.com – Pesantren bukan tempat untuk menjadi teroris. Hal ini diungkapkan oleh Zulkarnaen Umar, Ketua Persatuan Mubaligh Kota Batam saat menjadi narasumber pada acara seminar keagamaan yang digelar oleh Forum Pemberdayaan Pesantren di Pondok Pesantren Mudi Madani Al-“‘Aziziyyah, Selasa (22/1/2013).

Zulkarnaen mengatakan bahwa Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia telah memberikan kontribusi kepada kemajuan Bangsa. Hal ini terbukti dengan banyaknya founding father bangsa dari alumni pondok pesantren.

” Para pendiri dan pemimpin bangsa banyak dari alumni Pondok Pesantren, seperti Wahid Hasyim, Agus Salim serta sederetan tokoh nasional lainnya. Alumni-alumni pesantren inilah yang memberikan warna bagi berdirinya negara Indonesia, ” ujar Zulkarnaen.

Saat ini pesantren harus diberikan porsi yang lebih dalam memberikan warna dalam kemajuan bangsa. Karena kurikulum pesantren yang memadukan antara kemampuan emosional, spiritual dan intelektual.

” Pesantren harus diberikan porsi yang lebih dalam mengisi pembangunan bangsa, karena ciri khas nya yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya. Para lulusan pesantren jangan menjadi minder karena lulusan pondok, namun harus dapat berkarya yang lebih baik lagi ditengah-tengah masyarakat, ” ujar Zulkarnaen.

Lulusan pesantren bisa menjadi apa saja, baik menjadi birokrat, tentara, akadmisi, pengusaha dan lain sebagainya, yang terpenting adalah mental dan moral yang ditempat selama di pesantren dapat dipertahankan.

Selain Zulkarnaen Umar, hadir juga sebagai narasumber H. Handarlin Umar, Kanwil Kementian Agama Kepualauan Riau, H. Syahril, Kasat Binmas Kapolresta Barelang serta Imran Efendi Hasibuan dari akademisi.

Imran Efendi Hasibuan yang juga menjadi narasumber mengatakan bahwa pondok pesantren harus terus berbenaah dalam memperbaiki kualitas santri, namun tidak meninggalkan ciri khas sebuah pondok pesantren.

” Perbaikan kurikulum ponpes perlu di lakukan agar pondok pesantren dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Namun perlu dipertahankan ke-khasan pesantren, dimana sebuah pesantren harus memiliki kyai, harus memiliki santri, harus ada masjid, serta asrama dan yang paling penting adalah adanya kajian tetang kitab kuning, ” ujar pria yang hampir 17 tahun di pondok pesantren itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Syahril, Kasat Binmas Polresta Barelang. Menanggapi pertanyaan terkait adanya aktifitas pesantren yang dianggap mencurigakan, seperti latihan menembak maka Syahril mengatakan bahwa sebaiknya pesantren fokus pada pendidikan saja.

” Kalau di rasa ada aktifitas pondok pesantren yang mencurigakan diluar dari rutinitas sebuah pondok maka segera menghubungi pihak yang terkait. Namun sejauh ini, seluruh pondok pesantren di Batam semuanya adalah lembaga pendidikan yang baik dan tidak ada kaitannya dengan terorisme, ” ujar Syahril.

Namun Syahril juga tidak menyangkal, bahwa masih ada aliran atau pemahaman radikal yang berkembang di masyarakat yang harus di waspadai.

Kegiatan yang disejalankan dengan peringatan maulid nabi Muhammad SAW ini dihadiri oleh sekitar 130 masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Forum Pemberdayaan Pesantren juga memberikan beasisiwa kepada santri pondok pesantren mudi madani Al-“‘Aziziyyah.

Rizaldy Siregar, Ketua Forum Pemberdayaan Pesantren mengatakan bahwa kegiatan seminar keagamaan merupakan agenda rutin FPP Kepri. Kegiatan ini sengaja dilakukan untuk memberikan citra positif kepada lembaga pendidikan tertua di Indonesia tersebut. Rizaldy juga mengajak semua elemen masyarakat untuk memperhatikan dan membantu pesantren.

” Pesantren jangan di biarkan, namun harus di perhatikan dan di bantu. Sehingga lembaga pendidikan pesantren bisa menjadi kuat, dan memeberikan kontribusi kepada kemajuan bangsa dan negara. Siapa lagi yang mau memikirkan pesantren jika bukan umat Islam.” ujar Rizaldy.

Pimpinan pondok pesantren, Tengku Azinur Bin Ibrahim dalam sambutannya juga menyambut baik kegiatan seminar tersebut. Pondok pesantren yang diresmikan langsung oleh mentri agama, Surya Dharma Ali ini saat ini pada tahap pembangunan dan penambahan ruang belajar santri. Hingga saat ini sudah terdapat sekitar 120 santri dari berbagai tingkatan, dari tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah.

” Ada beberapa santri kita yang bersekolah di luar, namun mondok di pesantren, ” ujar Azinur.

Azinur optimis bahwa kedepan pesantren akan terus berkembang, namun perlu adanya perhatian dan koordinasi yang serius dari semua pihak, terutama kepada pemerintah dan orang tua wali. (Slk)

foto bersama narasumber

DSC07117

DSC06995

DSC07036

suprapto

Read Previous

Basement UOB Surut, 66 Kendaraan Di Keluarkan

Read Next

Ditemukan Sesosok Mayat Laki – Laki Diperairan Buru