Premium di Kundur Makin Parah

Kundur, IsuKepri.com – Aksi kelangkaan premium mulai meresahkan warga masyarakat Kundur. Dengan adanya kelangkaan itu, warga harus rela membeli premium berlipat-lipat ganda di pedagang botolan yang berjualan di sepanjang jalan Tanjungbatu.
Menurut warga kelangkaan premium kali ini lebih parah dibanding peristiwa yang sama pada waktu-waktu sebelumnya. Yang membuat masyarakat kesal dari peristiwa ini adalah bermunculannya penjual premium botolan dengan harga yang jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

” Harganya jauh berbeda dengan harga premium di kios. Perbotol dijual Rp 10 ribu, sementara kalau di kios untuk harga yang sama, kita sudah dapat dua liter. Satu botol di premium botolan ini isinya cuman satu liter lebih sedikit. Ini sangat mencekik, ” ujar Madi, warga Kundur yang terpaksa membeli premium botolan untuk mengisi tanki sepeda motornya.

Madi mengatakan setiap hari pagi-pagi sekali dia harus keluar rumah untuk mengantri di satu-satunya kios yang masih tersedia stok premium.

” Dari pada saya membeli di pedagang botolan, mendingan saya setiap  pagi hari mengorbankan waktu dan mengantri panjang untuk mendapatkan 2 liter bensin. Itupun kadang tidak kebagian, ” ujarnya.
Edy, salah seorang pemilik kios BBM di Kundur Utara mengatakan stok premium di kiosnya sudah habis. Namun dia mengakui dia dan pemilik kios BBM lainnya belum dapat memastikan kapan tibanya premium di AMPS.

” Premium sudah habis, kita nggak tahu kapan premium masuk lagi. Biasanya 7 hari sudah sampai ke kios, tapi saat ini sudah lebih dari 7 hari, ” ujarnya Edy.

Sementara para pedagang botolan juga mengaku terpaksa menjual premium dengan harga jauh di atas HET. Pasalnya, mereka juga mendapat BBM tersebut dengan harga yang juga di atas harga normal premium di Kundur. Sayangnya, para pedagang ini enggan menyebut dari mana mereka mendapatkan premium di saat kelangkaan melanda wilayah Kundur.

” Kita terpaksa menjual premium setiap botol Rp 10 ribu. Karena kami juga membeli premium harganya tinggi, ” ujar seorang penjual premium di Dwi Kora atau tepatnya di samping kantor Pos Tanjungbatu, Kundur yang menolak menyebut namanya.

Sudarisman,  seorang tokoh masyarakat mengatakan, masyarakat Kundur terkait kelangkaan BBM sudah mencapai titik klimaks. Hampir di seluruh kios yang biasa menjual premium tidak lagi menjualnya. Kalaupun ada, harganya sudah tidak terkontrol lagi.

Risman yakin ada permainan dibalik kelangkaan  premium di Kundur. Ia menduga bahan bakar itu memang sudah masuk ke Kundur namun dibawa lagi keluar daerah.  Ia mendapat informasi  bensi dibawa ke Pulau Guntung, Pulau Burung dan daerah lainnya. Bisa jadi harga yang dijual ke daerah luar itu lebih mahal sehingga  premium dijual  kesana.

Faktor lain yang menyebabkan premium cepat habis kata Risman di Kundur adalah karena tidak seimbangnya pasokan BBM dengan jumlah kendaraan yang masuk. Dari pengamatan pihaknya  di lapangan, setiap bulan selalu bermunculan kendaraan baru. Sementara, pasokan minyak ke Kundur tetap  bahkan cenderung berkurang.

Menurut Risman, satu-satunya perusahaan yang menyuplai bahan bakar jenis premium ke Kundur adalah PT Kundur Mas yang merupakan perusahaan swasta. Ia berharap kepada pemerintah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar bisa mengawasi penyaluran bahan bakar di Kundur.

” Yang paling bertanggungjawab  mengatasi kelangkaan premium di Kundur adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan karena telah lalai melakukan pengawasan terhadap penyaluran premium di daerah ini. Harusnya Disperindag bisa mengetahui berapa kuota premium di Pulau Kundur dan memenuhi kebutuhan tersebut, ” ujar Risman. (net/Yano)

Karyano Efiandi

Read Previous

Ditemukan Sesosok Mayat Laki – Laki Diperairan Buru

Read Next

Waktu Wisuda UNIBA Tak Jelas, Calon Wisudawan Kecewa