Nelayan Libur Karena Gelombang Tinggi

ANAMBAS – Nelayan memilih libur melaut di karenakan kondisi cuaca dan gelombang laut yang tidak menentu, ketinggian ombak dapat mecapai sekitar 5 hingga 6 meter pada musim utara di perairan Kepulauan Anambas akhir-akhir ini.

Seorang nelayan Desa Letung bernama Atong mengatakan, dirinya takut enggan turun ke laut dikarenakan cuaca dan gelombang laut yang cukup ekstrim sejak beberapa hari terakir. Dalam keadaan yang seperti ini dia lebih memilih melakukan pekerjaan di darat untuk sekedar menutupi kebutuhan keluarga.

“Sudah hampir dua minggu saya tidak turun melaut, akibat kondisi cuaca seperti saat ini, ujar Atong, Rabu (9/1).

Atong juga mengungkapkan, kemungkinan besar ia akan beralih ke profesi yang lain, jika kondisi di laut terus menerus mengalami cuaca buruk seperti ini. Walaupun ia belum memutuskan pekerjaan apa yang akan ia ambil, demi menghidupi anak dan istrinya. Disamping itu, ia juga terpaksa nekat ke laut, ketika kondisi cuaca mulai sedikit tenang.

“Untuk kebutuhan sementara keluarga sementara, kami terpaksa menggunakan simpanan uang yang ada sedikit, hasil dari tangkapan dan penjualan ikan pada saat kondisi cuaca masih stabil sebelumnya” ujar Atong.

Seperti hasil prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Kepulauan Anambas, tinggi gelombang di perairan Anambas saat ini bisa mencapai ketinggian hingga 6 meter.

Tingginya tersebut berpeluang terjadi di perairan Laut Cina Selatan sebelah utara Natuna, di Perairan Kepulauan Natuna dan Perairan Kepulauan Anambas. Sedangkan tinggi gelombang 3 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Singkawan sambas dan tinggi gelombang 2 hingga 3 meter berpeluang terjadi diperairan kepulauan karimata.” kata Kepala BMKG Anambas, W Anggriono.

Sementara itu, salah seorang penjual ikan, Rahmat mengaku kondisi perairan Anambas seperti sekarang ini, menyebabkan ia juga sulit untuk mendapatkan pasokan ikan dari nelayan yang sudah menjadi langganannya selama ini.

“Banyak nelayan yang tidak turun mencari ikan karena takut tenggelam. Dampaknya ikan juga sulit didapat dan terpaksa dijual sedikit mahal dari harga biasanya” ungkapnya.

Ia berharap kondisi cuaca dan gelombang di perairan seputar Anambas bisa kembali tenang seperti biasanya, sehingga nelayan kembali melaut dengan aman. (HK/kvn)

Redaksi

Read Previous

Dari 84 Rute Bus Hanya 10 Yang Layak Pakai

Read Next

Bantuan Untuk Korban Puting Beliung Sangat Minim

Nelayan Libur Karena Gelombang Tinggi