BATAM, IsuKepri.Com — Merebaknya persoalan etika di media online, mendapat perhatian serius Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan “Training New Media” di beberapa kota di Indonesia, termasuk di Batam. Pelaksanaan kegiatan di Batam akan diselenggarakan di Graha Telkomsel Batam Centre, 11 Januari 2013.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (2/1/2013) malam, pelaksanaan kegiatan dilaterbelakangi semakin banyaknya pelanggaran yang terjadi dalam pemberitaan oleh media online. Mulai dari soal ketidakberimbangan, tidak menyembunyikan identitas korban kejahatan susila dan tindakan penghapusan berita tanpa ada penjelasan.
Dewan Pers bahkan menerima laporan persoalan etika jurnalistik di media online lebih banyak dibanding media elektronik lain seperti televisi. Namun media cetak masih mendominasi laporan dugaan kesalahan etika dalam pemberitaan, yakni mencapai 58 persen.
“Meski masih kalah oleh cetak, tren pengaduan terkait pemberitaan media online meningkat dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Ketua AJI Batam, Muhammad Zuhri.
Dewan Pers, lanjutnya, mencatat kategori pelanggaran terbanyak di media online terkait berita yang tidak berimbang. Tahun 2011, dari 64 pelanggaran yang dilakukan media online, 30 di antaranya adalah terkait berita yang tidak berimbang. Kemudian menyusul berita yang tidak akurat, berprasangka SARA, tidak menyembunyikan identitas korban kejahatan susila, tidak konfirmasi dan lain-lain.
Problem lain terkait user generated content. Dewan Pers mendapat laporan sejumlah komentar pembaca atas berita yang bias atau kasar tanpa moderasi. Dewan Pers misalnya menemukan, beberapa media menulis nama perempuan korban pemerkosaan yang terjadi di dalam angkutan kota.
“Tren inilah yang membuat AJI berperan aktif dalam mendorong perkembangan dan penguatan media online di Indonesia,” jelasnya.
Sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut, akan dihadirkan Arfi Bambani (Vivanews), Didik (Detik.com/Merdeka.com) dan Bayu (Wiki.com). Dengan materi terkait konten media online, undang-undang pers dan etika jurnalistik, pedoman media siber hingga diskusi kelompok soal etika dalam pemberitaan media online. (r/eki)
