Nasionalisme Jangan Hanya Sebatas Simbol

BATAM, IsuKepri.Com — Rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan jangan hanya terbangun pada simbol-simbol. Namun harus melekat pada jiwa-jiwa generasi muda yang disertai dengan nilai-nilai. Demikian dinyatakan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Riau-Kepri, Handiro Efriawan dalam Seminar Kebangsaan di Politeknik Negeri Batam, Sabtu (29/12/2012).

“Dalam konteks perjalanan sejarah, peran pemuda selalu diperhitungkan. Semangat kebersamaan antar pemuda harus terbangun, jangan luntur dengan adanya kepentingan-kepentingan,” ujarnya.

Handiro menjelaskan, pemuda saat ini harus mampu menunjukkan eksistensi dan peran positifnya bagi pembangunan. Melalui program-program kreatif yang memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat. Tidak sebatas turun ke jalan yang terkadang justru merusak citra dan tujuan mulia perjuangan.

“Aksi turun ke jalan merupakan alternatif terakhir diantara upaya-upaya lain yang masih banyak bisa dilakukan pemuda dan mahasiswa. Mari kita menjadi teladan bagi diri sendiri dan orang lain,” jelasnya.

Selain Handiro Efriawan, seminar kebangsaan yang digagas Komunitas Merah Putih Provinsi Kepri ini juga menghadirkan Akademisi yang merupakan Dosen Politeknik Negeri Batam, Zaenuddin dan Danrem 033 Wira Pratama, Brigjend TNI Deni K. Irawan.

Sedangkan Zaenudin menyatakan, ketika bicara tentang kebangsaan, kita harus mengetahui isu-isu yang ada di kebangsaan dan apa yang akan dilakukan terhadap isu-isu tersebut. Begitupun alam konteks negara, juga harus mengetahui terkait wilayah, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lambang negara dan lainnya.

“Kita dijaga oleh empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Untuk itu, dalam melakukan pendidikan karakter, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Yakni sistem agar pendidikan karakter bisa dijalankan secara baik, tidak ad hoc. Kemudian implementasi, baik pendidikan formal dan informal harus dioptimalkan. Jangan sampai pendidikan hanya sekedar hafalan ataupun sekedar mendapatkan ijazah.

“Dibutuhkan pelaksana, pemimpin yang bisa mendobrak untuk mengimplementasikan pendidikan karakter secara tepat,” pungkasnya. (eki)

iwan

Read Previous

HUT Resimen Mahasiswa UMRAH Ke-3

Read Next

Hasil Liga Premiere Inggris, Sabtu 29-12-2012