GARUT, IsuKepri.Com — Menjadi sorotan berbagai pihak, terutama media, Bupati Garut, Aceng Fikri bergerilya melakukan bantahan. Salah satu bantahan dibuat melalui akun jejaring sosial, twitter dengan akun @AcengFikriGarut.
Melalui twitter yang sepertinya baru saja dibuat tersebut, pria kelahiran 6 September 1972 ini telah meng-upload 10 twit bantahan, tidak ada twit lain selain itu. Terkait bantahan atas kritikan dan pandangan negatif berbagai pihak terhadap tindakannya, menceraikan istri, Fani Oktora setelah empat hari perkawinan.
Atas tindakan tersebut, Aceng Fikri panen kecaman. Bahkan diantara kecaman yang dilontarkan menilai jebolan Institut Agama Islam Al Musaddadiyah tersebut telah melecehkan perempuan. Namun kecaman-kecaman ini dibantah Aceng Fikri yang terlihat mulai terdesak dengan terkuaknya isu-isu miring terhadap dirinya.
“Perlu saya jelaskan bahwa tidak ada sedikitpun niat saya untuk melecehkan wanita. Bagaimana bisa disebut melecehkan krn saya juga termasuk yg dilahirlkan wanita yaitu Ibu saya. Saya sangat menghormati ibu saya dan juga seluruh kaum wanita dimanapun,” demikian kata-kata yang di-twitkan Aceng Fikri dalam twitter dengan 391 pengikut tersebut.
Aceng Fikri justru menilai, kasus yang menimpanya bermuatan politis untuk menjegal dan menjatuhkannya. Karena kasus yang muncul tersebut sebenarnya kasus lama yang sudah ia selesaikan.
Selain itu, Aceng Fikri juga mengklarifikasi terkait telah menceraikan Fani Oktora, istrinya melalui sms. Menurutnya, pernyataan talak sudah disampaikan secara lisan yang kemudian dikuatkan melalui sms. SMS ini merupakan penegasan karena ia akan melaksanakan ibadah Umroh.
“Ada hal yg tdk bisa saya sampaikan di ranah publik knp saya menceraikannya, bukan semata2 yg diberitakan media akhir2 ini. Akhirnya bila ini telah membuat keresahan di masyarakat saya mohon maaf, krn sekali lagi tdk ada mksd melecehkan wanita. brita2 yg beredar selama ini hanya pelintiran bbr rekan media yg kadang waktu itu konteksnya bercanda tetapi malah dimuat,” akhir twit Aceng Fikri. (sec)
