BATAM, IsuKepri.Com — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar membuat sejumlah SPBU di Batam mengalami antrean panjang kendaraan bermotor. Bahkan antrean kendaraan mengular hingga ke jalan raya dan menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Seperti antrean kendaraan di SPBU dekat Harbour Bay Jodoh, Pasir Putih dan samping Pertamina Batam Centre, Aviari Batuaji dan Pelita.
Maruli, salah seorang pengendara kendaraan bermotor mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis premium akhir-akhir ini. Terkadang untuk mendapatkan bahan bakar untuk sepeda motornya, ia harus berkeliling hingga ke beberapa SPBU.
Akibatnya, waktu dan tenaga terkuras hanya untuk mendapatkan premium. Belum lagi antrean panjang di SPBU dan aksi sejumlah kendaraan mewah roda empat yang juga berebut BBM bersubsidi.
“Payah, cari minyak (premium) semakin susah akhir-akhir ini. Kalau terus-terusan begini, bisa lumpuh industri di Batam,” katanya.
Selain kendaraan mewah roda empat yang ikut berebut BBM bersubsidi, sejumlah aksi penimbunan juga masih terus berlangsung. Para mafia BBM seolah tidak kehabisan akal untuk menguras BBM bersubsidi yang kemudian dijual dengan harga tinggi ke industri.
Diantara modusnya adalah dengan memodifikasi mobil, melakukan penimbunan di tengah hutan hingga dengan mengelabui masyarakat melalui bengkel mobil. Sebagaimana sebuah bengkel mobil yang ada di pemukiman liar dekat perumahan Permata Hijau, depan lapangan golf Kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji. Puluhan ton BBM jenis solar diduga ditimbun di tempat tersebut yang berjalan mulus, disinyalir lantaran dibekingi aparat.
Sejumlah mobil yang telah dimodifikasi dimanfaatkan untuk melakukan pengangkutan dari SPBU ke bengkel. Seperti mobil jenis Toyota Lite Ace, Mitsubishi Storm, minibus dan sejumlah mobil sedan lainnya.
Terkait kelangkaan BBM yang terus terjadi, Sales Area Manager Pertamina Kepri, I Ketut Permadi berjanji akan segera mendistribusikan pasokan BBM normal kembali. Dengan pendistribusian secara normal, diperkirakan dalam waktu dekat kelangkaan bisa segera diatasi. Normalnya, pasokan premium sebanyak 550-650 kilo liter per hari dan akan ditambah lagi sekitar 350 kilo liter, sehingga menjadi 1.000 kilo liter.
“Pasokan akan kita kembalikan sesuai kebutuhan masyarakat dan penyaluran akan dilebihkan dari biasanya,” janjinya. (sec)